Chapter 23 ( Cursed of Phoenix - 2)

368 46 4
                                    

3rd Person POV

Matahari berada di titik tertingginya, hawa panas membuat suasana di ruangan yang sudah panas semakin parah, raut wajah tegang tak terelakkan. Semua pandangan mengarah pada seorang pria yang tak juga membuka suara

"Kau masih tak mau membuka suara!"

"Ia tak akan membuka suara jika ia tak mau, profesor Shindong" ucap Eunhyuk

"Sungguh! Sudah jelas seseorang telah membuka pintu itu dan mengeluarkan Sirin" ucap Shindong

"Profesor Donghae kami butuh kepastian akan pelaku penyerangan anggota Phoenix" ucap Leeteuk

"Aku masih mencoba memikirkan kemungkinan lain" ucap Donghae

"Apa semua bukti kurang jelas! Semua mengarah pada makhluk itu!" Kali ini Ryeowook yang mulai berdiri dan menunjuk Donghae

"Masalah akan semakin rumit jika benar Sirin pelakunya" ucap Kyuhyun

"Kita harus mencari pelaku yang membuka ruangan itu" ucap Heechul

"Kita harus berhati-hati dalam bergerak, profesor Yunho mulai mencium pergerakan kita"

"Mau sampai kapan kita terus abai dengan apa yang terjadi!" Ucap Ryeowook kesal dan mendudukan tubuhnya dengan keras

"Jika kau bisa menjamin keselamatan seluruh penyihir akademi, aku dengan senang hati melawannya" ucap Leeteuk

"Maaf membawa berita buruk, tapi saat aku mengecek dinding penghubung.... Bulu yang aku sembunyikan patah,ada yang masuk kedalam koridor" ucap Siwon

"Mungkin saja ia hanya masuk sampai koridor, tak ada yang benar-benar bisa membuka pintu ruangan" ucap Donghae bersikeras akan pendapatnya

"Kau mengatakan hal yang sama, tapi kenyataan kita masih belum tau siapa yang membuka ruangan saat itu" ucap Yesung

Mereka masih bersitegang melontarkan pendapat mereka, tak ada yang mau mengalah dan menerima fakta jika pelaku yang menyerang akademi adalah Sirin, makhluk sihir dengan cakar yang tajam

Pertemuan hanya di hadiri profesor yang kontra dengan headmaster, mereka yang hadir hanya bisa bergerak secara sembunyi-sembunyi. Beberapa memang masih tutup mata, tapi sebagian mulai geram dan mulai berani buka suara

Namun....

Apakah idealis mereka bisa membuat mereka bertahan?

Atau realita sekali lagi menampar mereka dan membuat mereka bungkam?

Aaaaaa.......

Suara teriakan membuat semua profesor berhenti berargumen, mereka bergegas menghampiri sumber suara. Siwon dengan cepat membuat dinding pembatas sesaat setelah ia melihat tubuh dengan ceceran darah yang mengelilingi tubuh yang kini tak bernyawa

"Kita terlambat" ucap Eunhyuk sembari menggelengkan kepalanya

"Kalian benar.... Pelakunya Sirin" ucap Donghae yang berdiri tak jauh tubuh korban

Siwon menghampiri korban, ia mengenali dengan baik. Lim Sejun salah satu penyihir yang seharusnya menjadi prefect jika sistem The Cruinne ditiadakan

Hanya tiga profesor yang berada disekitar Sejun, profesor lain berbaur dengan penyihir lain dan menghilang

"Maaf atas keterlambatan kami" ucap Johnny

"Kami sudah berhenti ikut campur urusan akademi selain mengajar, katakan jika kalian tak sanggup mengurus akademi" ucap Siwon menghampiri keempat prefect

"Kami akan mengurus kasus ini secepatnya" ucap Yuta membungkuk kecil

"Kalian tau siapa yang membuka ruang rahasia?" Ucap Donghae berdiri menghampiri keempat prefect

Sternzeichen S2 [Sacrifice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang