Renjun POV
"Jangan dibiasakan tidur larut malam" aku yabg sedang melamun langsung tersentak
Aku bisa merasakan lengannya melingkari pinggangku yang dengan senang hati aku menyandarkan tubuhku ke pundaknya
"Jaemin belum datang?"
"Mengapa kau menanyainya ketika kita berdua" ucapnya cemberut
"Aku juga menanyaimmu ketika bersama Jaemin, aku hanya berusaha adil dengan kalian" ucapku pelan
"Aku hanya bercanda baby fox" tanganku di genggam oleh Jeno, tangannya yang besar membuat seluruh tanganku semakin terlihat mungil
"Aku selalu terkejut dengan ukuran tangan kita" ucapnya
Ia membuat garis-garis abstrak di telapak tanganku dengan sebelah tangannya yang masih melingkari Pinggangku
"Sudah kubilang untuk membawanya tidur Lee Jeno!"
"Jaemiinnn" ucapku senang melihat Jaemin yang baru saja datang
"Maaf terlambat prince" ucapnya mengecup bibirku singkat
"Yang penting kau datang" ucapku
"Cundle?" Ajak Jaemin
"Aku masih ingin melihat langit" ucapku
"Jangan terlalu sering... Kasihan mereka yang iri dengan keindahanmu" ucap Jaemin mengodaku
"Jangan membuat kami cemburu karena mereka merebut perhatianmu" ucap Jeno
"Dasar posesif" ucapku kesal, aku tak mungkin benar-benar kesal pada mereka
"Tanganmu sangat pas di genggaman kami" ucap Jaemin mengenggam erat tanganku
"Jangan terluka baby fox" ucap Jeno mengusap pelan jariku yang berada di genggamannya
.
.
..
Tok... Tok.. tok...
"Biar aku yang membuka pintu" ucapku melepas rangkulan mereka berdua
"Biar aku saya" ucap keduanya serentak, tapi aku menggeleng pelan dan berjalan menuju pintu
Aku tau mereka tak rela, tapi aku tetap harus membukanya mengingat ini adalah kamarku. Mungkin saja itu Doyoung hyung atau anggota Leviathan lain
Begitu aku membuka pintu wajah Shotaro terlihat olehku, aku terkejut mengetahui ia belum tidur. Wajahnya tampak serius membuatku semakin tak tenang
"Apakah Jaemin dan Jeno ada didalam?" Tanyanya, tak biasanya Shotaro berwajah panik seperti ini
"Ya mereka ada didalam, ada apa?"
"Jeno dipanggil oleh Capricorn dan Jaemin oleh Scorpio"
"Aku akan meminta mereka menghadap, apa kau tau alasan pemanggilan ini?"
"Tidak, mereka tak mengatakan apapun selain memintaku menyampaikannya"
"Baiklah, terima kasih" ucapku
Aku segera menutup pintu dan menghampiri keduanya yang kini berada di ranjang, pintu menuju balkon telah ditutup dan bisa ditebak mereka memintaku untuk membaringkan diri diantara keduanya
"Kalian dipanggil oleh prefect kalian" ucapku
"Kau yakin sayang?" Ucap Jaemin
"Foxie... Apa kau tidak salah?" Ucap Jeno
"Shotaro yang mengetuk pintu tadi, ia mengatakan hal itu. Lagipula untuk apa ia mengerjai kalian, kecuali Haechan yang mengatakannya akupun akan mencurigainya" ucapku sembari melipat tanganku di dada
KAMU SEDANG MEMBACA
Sternzeichen S2 [Sacrifice]
FantasyPetualangan anggota The Cruinne terus berlanjut, menguak misteri yang terjadi di Akademi Sternzeichen. Sedikit demi sedikit rahasia yang terbongkar membuat setiap penyihir mengalami dilema akan posisinya Mereka yang bertahan dihadapkan akan kenyataa...