3rd Person POV"Selamat Pagi Profesor" ucap Johnny yang diikuti oleh ketiga prefect lainnya
"Bagaimana kabar kalian? Aku mendengar beberapa masalah terjadi di akademi" ucap Profesor Yunho
"Semua masih dalam kendali kami, profesor tidak perlu khawatir"
"Aku dengar masalah Sirin berhasil diselesaikan oleh Prefect Phoenix?"
"Kami berhasil menyelesaikan diwaktu yang tepat" ucap Kun
"Kita harus merayakannya sekaligus penganti pesta di Turnamen yang sebelumnya gagal dilaksanakan"
"Profesor, apa alasan profesor memanggil kami?" Ucap Yuta langsung memotong pembicaraan yang terkesan hanya sekadar basa basi
"Aku ingin kalian mempersiapkan pesta perayaan yang sebelumnya gagal dilaksanakan dan alasan khususnya adalah aku bersama beberapa profesor akan ada kunjukan ke kementerian sihir"
"Kami mengerti" ucap Johnny
"Johnny.... Bisa kau panggilkan Taeil? Aku berniat membahas penundaan studinya ke kementerian sihir"
"Baik profesor, kami pamit undur diri" ucap Johnny
.
.
..
Langkah kaki tak lagi terdengar bersamaan dengan pintu yang tertutup dengan rapat, menjadikan ruangan kembali kedap suara
Tak lama Yunho memutar kursinya pada sisi tergelap dari ruangan itu dan sosok seorang pria bertubuh tegap muncul
"Lama tak bertemu, profesor" ucap Pria itu
"Kau seharusnya sudah mati!" Ucap Yunho berusaha mengontrol emosinya
"Aku tak sebodoh itu membiarkan nyawa kami terikat, mengingat ada seorang profesor menargetkan pasanganku" ucap pria itu sembari berjalan mendekat
Siluet tubuhnya semakin terlihat jelas begitu cahaya mengenai tubuhnya perlahan. Wajah tegas yang sarat akan dendam pada sorot matanya, membuat siapapun tau jika pria itu tak datang dengan tangan kosong
"Tempatmu bukanlah disini!" Yunho berjalan menghampiri pria itu
"Kau yang tak layak berada disini!" Balas pria itu
Yunho dan pria itu dalam posisi siap menyerang dengan jarak yang tak begitu jauh
Ketukkan pintu tak membuat baik Yunho ataupun pria itu menoleh, hingga pintu terbuka dan membuat Yunho terkejut
Kesempatan itu tak disia-siakan oleh pria itu, ia mengucapkan sihir terlarang
"Profesor!!!" Teriak seseorang dari depan pintu
Taeil, Moon Taeil yang berdiri di depan pintu itu. Mantan prefect Griffin itu berlari menghampiri tubuh Yunho yang dipastikan telah terbujur kaku dengan lubang mengangga di jantungnya
Namun hal yang paling mengejutkan baginya adalah sosok yang membunuh Yunho
"Long time no see, Moon Taeil" ucap Pria itu yang kini berlutut untuk menyamakan tingginya dengan Taeil
"Wu Yifan..."
"Kau masih mengingatku?" Ucap pria bermarga Wu santai
"Aku tak akan bisa melupakan pria pengkhianat sepertimu!"
"Kau yang berkhianat lebih dulu dan kau salah satu orang yang harus bertanggungjawab" ucap Yifan sembari berdiri dan merapalkan kembali mantra
Perlahan tubuh Yunho hancur tanpa sisa. Taeil membenci keduanya tapi kebencian lebih besar pada sosok dihadapannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sternzeichen S2 [Sacrifice]
FantasyPetualangan anggota The Cruinne terus berlanjut, menguak misteri yang terjadi di Akademi Sternzeichen. Sedikit demi sedikit rahasia yang terbongkar membuat setiap penyihir mengalami dilema akan posisinya Mereka yang bertahan dihadapkan akan kenyataa...