Xiaojun POV
"Kau yakin ini akan aman?" Ucapku ragu, terlalu gelap dan beresiko jika mempertaruhkan segalanya
"Mengapa tidak menembakkan api?"
"Beresiko jika menembakkan api kedalam" ucap Mark
"Merepotkan" ucap Sungchan
Seekor Phoenix terbang keluar dari rune yang dibuat oleh Sungchan, burung itu langsung terbang masuk kedalam gua
"Kau memiliki Phoenix!!" Ucap Haechan berteriak dengan kencang
"Fokus... Kita hanya punya waktu sedikit" ucap Sungchan
Kami bisa melihat dengan samar lorong itu, cukup aman bagi kami masuk kedalam sana. Sungchan memimpin begitu Phoenix kembali bertengger di pundak kanan Sungchan
Mark meraih kayu kering disekelilingnya dan membakar ujung kayu itu sebagai obor penerangan, aku memegang obor lainnya
Semakin gelap ketika kami memasuki lorong, penerangan yang minim membuatku merapatkan tubuhku pada Haechan
Rasanya lorong ini tak berujung, kami terus menyusuri lorong ini. Sungguh rasanya aku ingin cepat pulang, semakin lama aku merasakan tekanan yang kuat
"Apa ini!!!" Ucap Haechan mencengkram dadanya. Udara disekelilingku menipis, pandanganku semakin buram
"Haechan!!! Buat pelindung!!!" Teriak Mark sembari menepuk pipi Haechan keras. Obor yang semua di pegang Mark terjatuh, begitu pula dengan obor milikku yang telah tergeletak
Aku berusaha menopang tubuhku pada dinding disampingkku, Sungchan langsung menyampirkan lenganku pada lehernya hingga aku sepenuhnya bertopang padanya
"Tetap jaga kesadaranmu hyung, kau akan mati jika sampai hilang kesadaran"
Tak lama rune pelindung terbentuk, Haechan sama sepertiku yang dipapah oleh Sungchan dan ia oleh Mark
"Sampai kapan kita akan berjalan hyung?" Ucap Haechan
"Aku tidak tau, Sungchan.... Minta Phoenix milikmu untuk menyusuri lorong hingga ujung" ucap Mark
Sungchan langsung memerintahkan Phoenix miliknya, kami terus berjalan dan Phoenix milik Sungchan belum juga kembali
"Apa Jungwoo hyung tak menyusul kita?" Ucapku membuka suara
"Ia akan tiba jika urusannya selesai" ucap Sungchan
"Kau mengenalnya dengan baik" ucapku pada Sungchan
"Aku bertanggungjawab terhadap kalian, khususnya padamu hyung. Apa kau memakai liontin pemberian Hendery hyung?"
"Liontin?"
"Semua pasangan para Huang pasti memiliki liontin itu"
"Hendery tak pernah memberiku liontin, ia memberikanku gelang" aku mengangkat tangan kiriku untuk menunjukkan gelang dengan permata didalamnya
"Dia benar-benar gila!!"
"Apa hyung memiliki kalung atau rantai yang bisa dijadikan kalung!!"
Aku langsung menurunkan jubahku sedikit menampilkan kalung polos disana
"Dasar idiot!" Ucap Sungchan kesal
"Kau mengataiku!!!" Aku tak terima dengan ucapannya
"Hendery hyung yang bodoh, ia memisahkan dua benda yang seharusnya satu kesatuan" ucap Sungchan
"Mengapa kau bisa tau sejauh itu!! Ini hanya kalung dan permata pada gelang"
"Apa yang ia katakan ketika memberikannya padamu hyung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sternzeichen S2 [Sacrifice]
FantasyPetualangan anggota The Cruinne terus berlanjut, menguak misteri yang terjadi di Akademi Sternzeichen. Sedikit demi sedikit rahasia yang terbongkar membuat setiap penyihir mengalami dilema akan posisinya Mereka yang bertahan dihadapkan akan kenyataa...