Chapter 6 (Menkalinan - End)

412 45 9
                                    

Xiaojun POV

"Kau yakin ini akan aman?" Ucapku ragu, terlalu gelap dan beresiko jika mempertaruhkan segalanya

"Mengapa tidak menembakkan api?"

"Beresiko jika menembakkan api kedalam" ucap Mark

"Merepotkan" ucap Sungchan

Seekor Phoenix terbang keluar dari rune yang dibuat oleh Sungchan, burung itu langsung terbang masuk kedalam gua

"Kau memiliki Phoenix!!" Ucap Haechan berteriak dengan kencang

"Fokus... Kita hanya punya waktu sedikit" ucap Sungchan

Kami bisa melihat dengan samar lorong itu, cukup aman bagi kami masuk kedalam sana. Sungchan memimpin begitu Phoenix kembali bertengger di pundak kanan Sungchan

Mark meraih kayu kering disekelilingnya dan membakar ujung kayu itu sebagai obor penerangan, aku memegang obor lainnya

Semakin gelap ketika kami memasuki lorong, penerangan yang minim membuatku merapatkan tubuhku pada Haechan

Rasanya lorong ini tak berujung, kami terus menyusuri lorong ini. Sungguh rasanya aku ingin cepat pulang, semakin lama aku merasakan tekanan yang kuat

"Apa ini!!!" Ucap Haechan mencengkram dadanya. Udara disekelilingku menipis, pandanganku semakin buram

"Haechan!!! Buat pelindung!!!" Teriak Mark sembari menepuk pipi Haechan keras. Obor yang semua di pegang Mark terjatuh, begitu pula dengan obor milikku yang telah tergeletak

Aku berusaha menopang tubuhku pada dinding disampingkku, Sungchan langsung menyampirkan lenganku pada lehernya hingga aku sepenuhnya bertopang padanya

"Tetap jaga kesadaranmu hyung, kau akan mati jika sampai hilang kesadaran"

Tak lama rune pelindung terbentuk, Haechan sama sepertiku yang dipapah oleh Sungchan dan ia oleh Mark

"Sampai kapan kita akan berjalan hyung?" Ucap Haechan

"Aku tidak tau, Sungchan.... Minta Phoenix milikmu untuk menyusuri lorong hingga ujung" ucap Mark

Sungchan langsung memerintahkan Phoenix miliknya, kami terus berjalan dan Phoenix milik Sungchan belum juga kembali

"Apa Jungwoo hyung tak menyusul kita?" Ucapku membuka suara

"Ia akan tiba jika urusannya selesai" ucap Sungchan

"Kau mengenalnya dengan baik" ucapku pada Sungchan

"Aku bertanggungjawab terhadap kalian, khususnya padamu hyung. Apa kau memakai liontin pemberian Hendery hyung?"

"Liontin?"

"Semua pasangan para Huang pasti memiliki liontin itu"

"Hendery tak pernah memberiku liontin, ia memberikanku gelang" aku mengangkat tangan kiriku untuk menunjukkan gelang dengan permata didalamnya

"Dia benar-benar gila!!"

"Apa hyung memiliki kalung atau rantai yang bisa dijadikan kalung!!"

Aku langsung menurunkan jubahku sedikit menampilkan kalung polos disana

"Dasar idiot!" Ucap Sungchan kesal

"Kau mengataiku!!!" Aku tak terima dengan ucapannya

"Hendery hyung yang bodoh, ia memisahkan dua benda yang seharusnya satu kesatuan" ucap Sungchan

"Mengapa kau bisa tau sejauh itu!! Ini hanya kalung dan permata pada gelang"

"Apa yang ia katakan  ketika memberikannya padamu hyung?"

Sternzeichen S2 [Sacrifice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang