Chapter 24

332 43 3
                                    

Warning 21 ⚠️
Harsh words, dirty talk, explicit

3rd Person POV

Bunyi petir dan hujan yang deras masih mendominasi pagi di akademi, beberapa kelas yang berlangsung diluar terpaksa di tunda dan berganti menjadi tugas

Seorang pria manis terpaku memandangi hujan yang tak juga menunjukkan tanda-tanda reda

Kelas yang seharusnya ia hadiri sudah dipastikan batal, beberapa teman dekatnya telah memiliki agenda tersendiri. Sepertinya ia sudah membulatkan tekatnya

Pria manis itu mengambil ancang-ancang untuk berlari, ia mulai berlari dibawah derasnya hujan. Ia mulai menjauhi akademi dan masuk kedalam hutan, langkah kakinya mulai melambat dan ia berhenti

Pria itu memejamkan mata membiarkan butiran air membasahi tubuhnya, Sampai ia merasakan jika ada sebuah penghalang yang menghentikan air hujan mengenai nya

Payung.....

Begitu ia membuka mata dan menatap seseorang yang berdiri tepat dibelakangnya

"Hyung?" Ucapnya binggung

"Jangan melakukan hal bodoh Lee Haechan"

"Sana pergi! Kau mengangguku!" Ucap pria manis bernama Haechan

Tangan Mark bergerak lebih cepat, ia membiarkan payung yang melindungi keduanya terjatuh. Haechan sepenuhnya berada dalam rengkuhan Mark

"Hyung kehujanan" ucap Haechan dengan tatapan sendu

"Tidak apa-apa, biarkan seperti ini"

"Kita berteduh, hyung" ucap Haechan

Keduannya berjalan menuju sebuah rumah pohon yang sering Haechan datangi. Mark melepaskan jubahnya begitu juga dengan Haechan

Keduanya kini hanya menggunakan celana pendek untuk melindungi milik mereka, mereka terdiam cukup lama

"Mengapa hujan-hujanan?" Ucap Mark membuka pembicaraan

"Untuk apa hyung peduli" balas Haechan sinis

"Bukan hal yang mudah untuk melepaskanmu sepenuhnya" ucap Mark jujur

Mark mulai lelah untuk acuh pada Haechan, ia sadar jika ia tak bisa jauh dari Haechan. Namun keberadaan Haechan didekatnya bukanlah hal yang baik

"Menurut hyung.... Aku ini apa? Mengapa hyung sering bertindak seenaknya padaku?" Ucap Haechan yang kini berjalan menuju salah satu lemari

Ia mengambil selimut yang selama ini ia simpan, ia masih enggan membalikkan tubuhnya

Ia tak pernah siap menghadapi pria yang masih ia sayang

"Donghyuck...."

"Aku tau Hyung bersembunyi dan memperhatikanku dari jauh"

Haechan lelah, pria yang menolaknya dengan keras kini malah terkesan menguntitnya

"Kau tau kondisi kita sulit....." Mark berjalan mendekati Haechan, meletakkan kedua tangannya pada tangan Haechan

Dagu milik Mark yang bertumpu di bahu Haechan membuat sensasi sengatan yang sudah lama tak lagi mereka rasakan

Degup jantung yang berdetak cepat....

Nafas yang memburu....

Dan sentuhan yang terasa panas di cuaca yang dingin...

"Kau mengenalku kan... Lee Donghyuck?" Ucap Mark dengan suara yang serak

Tangan Mark menarik pelan selimut yang digenggam erat oleh Haechan, Mark menuntun tangan Haechan untuk menggenggam  tangannya

Sternzeichen S2 [Sacrifice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang