Chapter 28 ( Cursed of Phoenix - Epilogue)

360 40 4
                                    

Warning ⚠️ 18+

3rd Person POV

Waktu sehari untuk beristirahat tidak berasa sama sekali, atau mungkin tidak bagi anak kembar keluarga huang yang kini sedang berandar di hutan kegelapan di tengah bulan purnama yang mencapai posisi tertingginya

"Aku butuh pertukaran yang setimpal dengan ini" ucap Lucas menunjukkan buku yang ia temukan di Chamber of Phoenix"

"Kau bahkan bisa mengambilnya tanpa perlu bersusah payah" sindir Hendery

"Dan mengacaukan rencanamu?"

"Apa yang kau inginkan" ucap Hendery disela-sela tawanya

"Posisi Prefect Phoenix"

"Kau tak perlu meminta apa yang memang menjadi milikmu"

"Aku tau kau mampu mengambil posisi itu jika kau mau"

"Kenyataannya menjadi bayanganmu lebih dari cukup, aku lebih tertarik akan kebebasan" ucap Hendery mengambil buku dari tangan Lucas

"Bagaimana bisa darahmu menjadi pembuka segel dan bukan darah Mark?"

"Pria bodoh itu terkadang perlu diberi pelajaran" ucap Hendery tertawa

"Kau tak mengatakan apapun padaku!"

"Aku melupakannya, mungkin" ucap Hendery santai

"Kau hampir membunuh kami, brengsek!" Ucap Lucas kesal

"Hampir.... Kau tak mungkin berniat mati konyol"

"Berhenti bertindak bodoh Hendery!!!" Ucap Lucas mencengkram kerah jubah Hendery

"Kau ingin aku bertindak serius?" Smirk Hendery semakin membuat Lucas kesal

"Apa yang terjadi dalam quest, Jungwoo menjadi tertutup padaku?"

"Aku menyuruhnya membunuh anggota The One" ucap Hendery santai seakan membunuh adalah hal yang biasa

"Meski kau kembaranku aku tak segan memmbunuhmu jika menyangkut Jungwoo" ucap Lucas menatap Hendery tajam

"Perhatikan posisimu Lucas, kau lebih dari sadar siapa aku" senyum sinis yang membingkai wajah Hendery tak membuat Lucas mundur, Hendery menepis tangan Lucas

"Akan kau apakan buku itu!" Ucap Lucas menyadari Hendery yang mulai berjalan melewatinya

"Bukan urusanmu, bersikap baiklah untuk mengamankan posisi prefect yang kau inginkan" ucap Hendery

"Bukan urusanmu, bersikap baiklah untuk mengamankan posisi prefect yang kau inginkan" ucap Hendery

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin's Bedroom

Kedua dominan yang kini hanya bisa menundukkan kepalanya, mereka terduduk diatas kasur tak berani menatap submisif mereka yang sedang menahan marah

Wajah penuh lebam dengan luka yang menghiasi tubuh mereka menjadi alasan dibalik marahnya sang submisif.

Renjun memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya dibandingkan langsung menemui kedua kesayangannya itu, ia yang mendekam didalam kamar dan baru keluar saat malam membuatnya terisolasi dari berita yang mengemparkan akademi

Sternzeichen S2 [Sacrifice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang