Ten POV
Merasakan kesendirian diantara kerumunan orang menjadi hal yang paling aku benci hingga saat ini. Meskipun kesendirian yang aku rasakan adalah hal yang berbeda dari yang dirasakan orang lain
Bisa dibilang ini tahun pertamaku menghadiri pesta tanpa adanya pasangan. Kalian tidak salah, karena sebelum aku berpasangan dengan Taeyong hyung atau lebih tepatnya pada tahun pertamaku aku berpasangan dengan Daniel
Ternyata tidak terlalu buruk untuk berada di tepi sebagai pengamat, aku mengedarkan pandanganku dan tak menemukan hal yang aneh
Ayolah meskipun keyakinanku begitu kecil berharap kedamaian di akademi, namun tetap saja aku selalu berusaha mencoba peruntunganku
Apakah sulit untuk merasakan perayaan yang normal hanya untuk semalam?
"Kembali mencoba peruntungan?" Ucap Jaehyun menghampiriku dan menyodorkan segelas Champagne
"Masalah apalagi yang akan timbul?"
"Masalah kecil, kau tak perlu khawatir" ucap Jaehyun sambil meminum champagne miliknya
"Aku benci kau selalu mengetahui segalanya" ucapku kesal
Sungguh aku ingin memukul setiap kepala penyihir yang menganggap Jaehyun sehebat itu, Ia lebih licik dari yang ada dalam pikiran kalian
"Kau masih dendam dengan perjanjian kita?" Ucapnya dengan nada meremehkan
"Apa kau tak bisa memberi sedikit clue?" Ucapku berusaha membujuknya
"Biar aku berpikir"
Ingatkan aku untuk menghantamkan kepalanya ke dinding
"Akan ada penyusup, aku rasa itu sudah lebih dari cukup" ucap Jaehyun
Ucapan Jaehyun terus tergiang di otakku, namun juga membuat adrenalinku terpacu. Aku penasaran dengan siapapun yang berani menyusup ke akademi ini, terlebih sehebat apa ia hingga tidak mengaktifkan alarm bahaya
Dansa dimulai, sorot lampu mulai mengarah khusus pada prefect. Aku jadi mengingat masa lalu
Ingatan yang indah.....
Aku masih mengamati dan tak ada tanda-tanda aneh, bahkan ketika lampu telah mati. Tidak mungkin Jaehyun berbohong, hanya saja aku benci untuk melihat kesenangan yang direnggut dengan mudahnya
Lampu kembali mati, tapi kali ini aku mulai merasakan perbedaannya. Ada sensasi dingin yang lewat disebelahku, seolah-olah ia ingin menunjukan eksistensinya
Perlahan pencahayaan mulai kembali dan ucapan Jaehyun terbukti benar. Aku menerka jika pria yang aku curigai itu kini berdansa dengan Doyoung
Aku nekat dengan hanya mengandalkan instingku untuk mendekati Doyoung, ucapan maaf terus terucap dari bibirku bersamaan dengan bahuku yang terus menabrak bahu yang lain
Hanya tersisa sedikit lagi untuk tanganku bisa mengapai Doyoung, tapi ada tangan yang lebih besar yang menarik tanganku dan dengan mudahnya ia memaksaku untuk berdansa
Aku mengenalinya, ia salah satu anggota The One dengan nama Leo. Tatapan tajam yang menusuk bagai Singa membuat nama itu melekat dengan pas pada dirinya
"Tidak baik untuk menganggu seseorang yang sedang berdansa" ucapnya
"Katakan itu pada dirimu sendiri, penyusup!" Ucapku kesal
"Sepertinya aku salah ngajak seseorang berdansa" pria tinggi itu mulai menghabiskan stok kesabaranku
"Anggota The One dengan nama Leo, Tuan Park" ucapku menatapnya penuh intimidasi. Aku tak akan kalah hanya karena ia seorang anggota The One
KAMU SEDANG MEMBACA
Sternzeichen S2 [Sacrifice]
FantasyPetualangan anggota The Cruinne terus berlanjut, menguak misteri yang terjadi di Akademi Sternzeichen. Sedikit demi sedikit rahasia yang terbongkar membuat setiap penyihir mengalami dilema akan posisinya Mereka yang bertahan dihadapkan akan kenyataa...