🌞🌞🌞Tin tin tin!
Mendengar suara klakson mobil kedua sejoli itu mendongak dan menatap mobil yang tiba-tiba berhenti disamping mereka.
Perlahan tapi pasti kaca mobil terbuka, Anggi terperangah saat melihat cowok di balik kaca mobil itu. Merasa Garta melemaskan pelukannya, ini kesempatan untuk Anggi mendorong kasar tubuh itu.
"Mbak Anggi yang pesen go-car kan?
Anggi mengerutkan dahi, bingung mendengar penuturan suaminya yang menyamar menjadi supir go-car.
Kedua mata Adzam seolah mengisyaratkan untuk Anggi segera menaiki kursi mobil dibelakangnya. Sudah memahami apa yang di maksud suaminya Anggi mengangguk kecil.
"Lo balik sama gue aja, Nggi." Ajak Garta kembali menggenggam pergelangan Anggi.
Anggi menepis kasar, "Gak. Gue mau bareng dia aja." Putus Anggi dengan suara paraunya, langsung memasuki mobil milik Adzam.
Manik nyalang Adzam tertuju pada cowok di samping mobilnya. Setelah dirasa Anggi sudah memasuki mobil dan siap, Adzam menancap gas meninggalkan cowok yang penuh kemarahan serta kekesalan itu karena Anggi nya sudah berhasil lolos.
Anggi menggigit bibirnya untuk meredakan isakannya yang meluap. Adzam dapat lihat dari pantulan kaca bahwa istrinya sedang menahan diri untuk tidak menangis.
"Nangis aja, gak usah di tahan gitu." Kata Adzam dengan suara kecil
Mendengar suara itu, Anggi mengangguk kecil menuruti instruksi dari Adzam, tangisnya pun semakin keras. Cewek itu menutup kedua mukanya dan menunduk, Adzam tersentak kaget tidak di sangka tangisan Anggi malah seperti suara radio butut dengan volume kencang.
Setelah dirasa tangis Anggi mulai mereda dan hanya terdengar suara isakan kecilnya, Adzam menghela nafas dan memanggil istrinya itu. "Anggi,"
"Hm?" Dengan suara parau nya Anggi berdehem sebagai jawaban.
"Saya suami kamu,"
Anggi mengangguk tanpa mengalihkan tatapannya dari luar.
"Saya berhak atas kamu."
Anggi kembali mengangguk.
"Saya juga berhak tau, siapa laki-laki tadi."
Anggi diam sebentar sebelum ia beralih menatap Adzam. Apa dirinya harus menceritakan tentang Garta kepada Adzam? Adzam suaminya sekarang, yang diucapkan laki-laki itupun benar, ia berhak tau tentang Garta.
"Garta mantan gue."
Mendengar itu, Adzam refleks menginjak pedal rem secara mendadak. "Eee, Maaf Nggi. Tadi ada kucing lewat." Ucapnya kemudian melajukan mobilnya lagi dengan perasaan yang sedikit nyelekit dihatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving mas Adzam (On going)
Teen Fiction"Saya terima nikah dan kawinnya, Anggia Humaira Adipta binti Pandu Adipta almarhum, dengan maskawin tersebut di bayar tunai." Tak pernah terbayang di benak Anggia seorang fangirl, akhlak minus, di cap sebagai anak nakal. Harus menikah dengan seoran...