Happy reading 📖
🌞🌞🌞
"Nggi," Panggil Adzam pada Anggi sambil menuruni tangga.
"Di dapur!" Seru Anggi memberi tahu bahwa dirinya berada di dapur sedang mencuci piring setelah menaruh makanan di meja untuk sarapannya bersama Adzam.
"Handphone kamu bunyi terus." Kata Adzam begitu dirinya sudah sampai dapur.
"Notif chat? atau telfon."
"Telfon." Jawab Adzam. Karena ketika ia mandi, ia mendengar ponsel Anggi yang terus berbunyi.
"Dari siapa?"
Adzam menggendikkan bahunya tidak tahu lalu memberikan handphone Anggi kepada miliknya. Dan Anggi me-lap tangannya pada kain yang menggantung di dekat wastafel kemudian mengambil ponselnya dari tangan Adzam.
"Melvi?" Gumam gadis itu ketika melihat nama yang tertera di layar handphonenya. Ada sekitar 15 panggilan tak terjawab serta beberapa bubble chat dari sahabatnya.
Anggi menghela napasnya yang membuat Adzam mengernyit."Kenapa?"
"Ini biasa Melvi." Jawab Anggi melirik sekilas pada Adzam
Anggi membekap mulutnya sedikit terkejut. Belakangan ini ia memang sering merasa pusing saat mencium aroma parfum terutama parfum pria."Ada apa, Nggi?" Tanya Adzam lagi, masih kebingungan dengan reaksi istrinya membaca dan membalas chat dari Melvi.
Dengan raut menyiratkan kegugupan, Anggi menggeleng pelan. "E-enggak, bukan apa-apa." Jawabnya sambil menaruh ponsel ke saku celana dan melanjutkan cuci piringnya.
"Kamu sarapan dulu, gih. Udah aku siapin di meja makan."
"Kamu nggak sarapan?"
"Nanti aja." Saat akan menaruh piring pada rak, tiba-tiba perut Anggi merasa mual. Kepala nya juga ikut pusing, gadis itu mengendus pelan bau yang aneh dan akhirnya tatapan Anggi tertuju pada Adzam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving mas Adzam (On going)
Teen Fiction"Saya terima nikah dan kawinnya, Anggia Humaira Adipta binti Pandu Adipta almarhum, dengan maskawin tersebut di bayar tunai." Tak pernah terbayang di benak Anggia seorang fangirl, akhlak minus, di cap sebagai anak nakal. Harus menikah dengan seoran...