HALO
Vote dan komennya
Tandai typo ya!
•|Happy Reading|•
"Rassya"
Aqeela terlihat sangat senang ketika melihat Rassya yang sudah sadarkan diri, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam kamarnya.
"Rassya kamu udah sadar?"ucap Aqeela tersenyum.
Aqeela langsung memencet tombol darurat, dan tak lama seorang dokter dan juga suster masuk ke dalam ruangan Rassya.
"Aq-ee-la"lirih Rassya hampir tidak terdengar dan juga terbata-bata.
Dokter segera memeriksa keadaan Rassya. "Alhamdulillah pasien sudah sadar"ucap dokter itu dengan tersenyum.
"Apa yang anda inginkan?"tanya dokter itu, Rassya kembali menyebut nama Aqeela dengan lirih.
"Aqeela?"ucap dokter dan Rassya mengangguk.
"Suadari Aqeelaa"panggil dokter tersebut. "Saya sendiri dok?jawab Aqeela.
"Sepertinya pasien ingin berbicara dengan anda"ucap dokter itu. Aqeela kemudian mendekat kearah Rassya.
"Kalau begitu saya permisi,"ucap dokter kemudian berjalan keluar diikuti dengan suster dibelakangnya.
"Aqeela"bibir pucat Rassya terus saja memanggil nama Aqeela. "Iya aku disini,"ucap Aqeela sambil menatap Rassya.
Tangan Rassya bergerak ingin memegang tangan Aqeela, Aqeela yang menyadari itu langsung menggenggam tangan Rassya.
Tiba-tiba air mata Rassya menetes. "Kenapa menangis? Ada yang sakit? Mau aku panggilkan dokter lagi?"ucap Aqeela namun Rassya menggeleng.
Tubuhnya memang terasa sangat sakit semua tapi bukan itu yang menyebabkan ia menangis.
"Ja-ng-an pel-gi,"ucap Rassya masih dengan suara lirih, ia juga nampak kesulitan untuk berbicara.
Aqeela membuka alat pernapasan Rassya supaya mempermudah untuk berbicara. "Ja-ng-an pel-gi,"Rassya terus saja mengucapkan kata-kata itu dengan air mata yang terus saja menetes. "Ma-af"bibir pucat Rassya masih terus mencoba untuk berbicara.
Rassya kembali memasang alat bantu pernapasan Rassya. Gadis itu menggeleng, Aqeela ikut menangis karena Rassya menangis. "Shutt, aku udah maafin kamu, jangan banyak bicara dulu, aku juga nggak akan pergi untuk ninggalin kamu"ucap Aqeela lembut sambil menghapus air mata Rassya dengan sebelah tangannya.
"Ja-ng-an min-ta pis-ah,"Rassya masih sangat takut jika ia di tinggal oleh gadis yang sangat di cintainya, air matanya tidak henti-hentinya mengalir membasahi pipi laki-laki itu.
"Udah stop, kita nggak akan pisah dan nggak akan ada yang memisahkan kita kecuali maut"ucap Aqeela sambil menghapus air mata Rassya. "Jangan nangis lagi, aku akan selalu disini bersama kamu apapun keadaannya,"imbuh Aqeela.
Mendengar ucapan Aqeela akhirnya Rassya bisa lega, ia kini berhenti menangis. "Mau minum?"tanya Aqeela dan Rassya pun mengangguk.
Aqeela mengambil air yang ada di atas meja dan juga sendok untuk mempermudah Rassya minum, karena dengan keadaannya yang seperti sekarang tidak memungkinkan dirinya untuk minum dari sedotan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CRAZY WIFE [END]
RandomFollow dulu biar enak bacanya ya. Sederhana, kisah seorang perempuan troublemaker yang bernama Aqeela Fanesya Angel harus menikah dengan seorang laki-laki ketua osis letoy bernama Rassya Aleksander Pratama. Tinggal satu rumah bahkan keduanya berbagi...