80 kelulusan SMA Gumilang

931 88 18
                                    

Vote dan komennya!!

Tandai typo ya!

•|Happy Reading|•

Seminggu setelah hari dimana Rassya memberikan hadiah yang tertunda, laki-laki itu kini sedang berada di ruang terapi dengan ditemani oleh Aqeela. Ya, Aqeela memang selalu setia menemani Rassya disaat ia sedang melakukan terapi, selain itu permintaan Rassya sendiri dengan beralasan Aqeela adalah penyemangatnya ia juga takut jika Aqeela akan meninggalkannya karena kondisinya yang sekarang dan tentu saja Aqeela dengan senang hati menemani Rassya.

Tangan Rassya memegang dengan erat pegangan Walker yang ia gunakan untuk latihan berjalan.

Tak henti-hentinya peluh menetes membanjiri wajahnya ketika ia mencoba untuk mengangkat kakinya dan sesekali meringis seperti merasa kesakitan.

"Semangat kamu pasti bisa"Aqeela yang berdiri didepan Rassya selalu memberikan semangat agar Rassya tidak putus asa, dan setiap Aqeela memberi semangat Rassya selalu tersenyum.

Langkah pertama.

Rassya berhasil melangkah meskipun itu hanya langkah kecil.

Langkah kedua.

Rassya kembali melangkahkan kakinya membuat Aqeela begitu senang.

"Bagus"ucap dokter kepada Rassya. "Kita latihan sampe sini dulu, sekarang waktunya kamu hospital schooling,"ucap dokter itu sambil tersenyum. Aqeela pun mendorong kursi roda Rassya mendekat kearahnya dan Rassya duduk dibantu oleh dokter.

Kini Rassya di temani Aqeela yang memang mereka seangkatan sehingga membuat Rassya tidak kesepian mengikuti pembelajaran hospital schooling.

Aqeela mengambil sapu tangan yang selalu ia bawa ketika menemani Rassya terapi. Gadis itu membantu menyeka keringat Rassya menggunakan sapu tangan, melihat Aqeela yang sangat telaten merawatnya Rassya merasakan kebahagiaan.

"Terimakasih dokter untuk hari ini"ucap Aqeela kepada dokter yang menangani Rassya setelah gadis itu selesai membantu membersihkan keringat yang ada di wajah Rassya.

"Sama-sama"jawab dokter itu dengan tersenyum. "Yaudah kalau gitu kita duluan ya, dok"pamit Aqeela lalu mendorong kursi roda Rassya menuju ruang rawat.

Sesampainya diruang rawat, ternyata sudah ada seorang wanita paruh baya yang sudah menunggu mereka. Dia adalah Miss. Nadya guru yang akan membantu Rassya belajar selama dirumah sakit.

"Sudah lama Miss?"tanya Rassya ketika mereka sudah saling berhadapan. "Belum kok,"jawab Miss Nadya ramah.

Diruang rawat Rassya sudah disediakan meja untuk belajar supaya mempermudah melakukan hospital schooling dengan dilengkapi dua kursi, karena Rassya tidak dapat menggunakan kursi itu. Ia akan mengikuti pelajaran sambil duduk dikursi rodanya.

"Habis terapi ya?"tanya Ms. Nadya basa-basi, Rassya pun mengangguk sebagai jawaban. "Udah siap buat belajar sekarang?"tanya Ms. Nadya lagi.

"Sudah"jawab Rassya dan Aqeela bersama.

Ms. Nadya beranjak dari sofa dan pindah menuju ke meja belajar diikuti Aqeela yang mendorong Rassya menuju ke meja belajar.

Mereka memulai pembelajarannya, sesekali tertawa akan candaan yang dibuat oleh Rassya dan Aqeela bahkan Ms. Nadya.

Hospital schooling itu tidak terlalu serius seperti sekolah biasanya.

Tanpa terasa tiga jam sudah mereka menghabiskan waktu untuk belajar, "Oke, sampai disini dulu, tugasnya jangan lupa dikerjakan,"ucap Ms. Nadya sambil merapihkan buku-bukunya.

MY CRAZY WIFE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang