Social Project 1

113 1 0
                                    

"Makasih ya Yan, udah nemenin gue" ucapku pada Sean yang saat ini memilih snack untuk anak-anak panti asuhan. Karena hari ini Carla tidak bisa menemaniku alhasil aku harus meminta tolong Sean untuk membantuku selama social project.

"Anything for you" katanya dengan manis, aku memasukan berbagai snack ke dalam kereta dorong.

"Itu juga boleh Yan" kataku menunjukan deretan kotak susu.

"Beli satu dus sekalian ya Le, isinya empat puluh" ungkapnya saat mengecek label harga.

"Boleh... boleh" aku mengangguk membantu mendorong kereta belanja.

"Ale..." panggil seseorang tiba-tiba, suara yang jelas aku mengenalinya.

"Kak Sam" kataku bersemangat saat membalikan badan.

"Sama siapa?" tanyanya.

"Tuh, Sean" kataku menunjuk Sean yang menghampiri kami.

"Kemaren gue belum sempet kenalan sama, gue Samuel" kata Samuel mengulurkan tangan.

"Sean" Sean membalas uluran tangan Samuel.

"Mantan Ale kan?" candanya.

"Allea" balas Sean dengan jutek.

"Belanja banyak banget?" tanya Samuel melirik tumpukan snack yang hampir memenuhi keranjang dorong.

"Iya gue mau ada acara sosial project gitu di panti asuhan kak" kataku.

"Wah, sekarang?"

"Yah habis ini kita mau langsung cabut kesana" aku memberi info.

"Berdua doang?" tanya Samuel, aku pun mengangguk.

"Boleh ikut? gue bantuin" kata Samuel dengan yakin. Sementara sean memicingkan matanya.

"Kalau kak Sam nggak sibuk boleh banget, tapi kak Sam mau beli apaan kesini tadi" kataku sembari menunjuk keranjang belanjaan milik Samuel yang masih kosong.

"Oh in tadi gue cuma mau beli yogurth, tapi gak apa-apa gue nggak sibuk" kata Samuel bersemangat.

"Oh bagus, kalau gitu kita ke kasir dulu, udahan ya Yan belanjannya" kataku ke Sean.

"Yuk, sini biar aku dorong" kata Sean merampas pegangan kereta. Namun, secara bersamaan tangan Samuel juga ikut menyentuh pegangan kereta, hingga terjadi perebutan diantara keduanya.

"Biar gue aja" kata Sean tegas.

"Nggak gue aja" kata Samuel melotot.

"Noh liat keranjang lo" ucap Sean dan matanya tertuju pada keranjang kecil ditangan kiri Samuel.

"Sini biar gue aja, ribet amat" ucapku kesal melihat tingkah mereka berdua didepanku.

"GAUSAAAHHH" kata mereka bersamaan menoleh kebelakang, aku tertawa melihat tingkat bocah mereka.

"Huh dasar ganggu aja" kata Sean dalam hati sembari mendorong kereta menuju kasir.

EKSPETASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang