flash back..
"Sean, ada tamu nak, kamu didalam?" kata Vina dibalik pintu kamar anak laki-lakinya.
"Iya bun, siapa?" jawab Sean membuka pintu kamarnya.
"Tuh" kata Vina dengan lembut sembari menunjuk gadis berambut lurus sepundak.
"Nindi, kenapa?" sapa Sean.
"Beberapa hari lo gak masuk, makanya gue kawatir"
"Iya Nin, anak tante typus nya lagi kumat, Nindi tumben nggak sama Allea, mama kangen banget sama Lea Yan" kata nya sebelum meninggalkan Nindi dan Sean yang berdiri di depan pintu.
"Allea lagi sibuk tante, jadi belum bisa kesini" jawab Nindi berbohong. Sean yang mengerti akan suasana itu segera menyuruh bundanya untuk pergi.
"Bun tadi buat apa?"
"Oh iya lagi bikin kue" kata Vina menepuk jidatnya dengan telapak tangan.
"Yaudah tante tinggal dulu ya Nin" lanjut Vina meninggalkan kedua remaja itu.
Sean mengajak Nindi untuk duduk di sofa lantai 2 tepat didepan kamar Sean, biasanya Sean menghabiskan waktu untuk belajar dan bermain Bersama Lea di tempat itu. Sofa berwarna mocca dipadukan dengan karpet turki yang hangat dan hiasan manis di dinding yang menghiasi ruangan itu.
"Ada apa Nin?" tanya Sean.
"Nih gue bawain lo Cheese Cake" kata Nindi menyodorkan sekotak cheese cake manis dengan hiasan pita diatasnya.
"Thanks" jawab Sean.
"Yan, lo sakit gara-gara masalah itu?" tanya Nindi mendekat kearah duduk Sean. Sean hanya duduk diam, dengan wajah pucat pasi.
"Lo jangan sampai sakit Yan, cuman gara-gara dia, dia nggak pantes buat ada disisi orang yang baik kayak lo" kata Nindi berusaha menggapai tangan Sean.
"Enggak kok Nin, emang gue lagi gaenak badan aja, thanks ya udah perhatian sama gue" Sean akhirnya merespon Nindi, tetapi lelaki itu lupa bahwa Nindi bberhasil menyentuh tangannya.
"Kalau berat lo cerita ke gue, gue emang sahabat Alea, tapi gue nggak membenarkan sikap dia yang bikin lo sampai kayak gini" kata nindi berusaha memandang wajah Sean yang menunduk getir lalu menghembuskan nafas yang begitu berat.
"Kenapa Lea nglakuin itu ke gue ya Nin, gue salah apa" ucapnya lirih. "Kalau emang Gavin juga suka sama dia harusnya dia bilang dari awal, gue juga gamau hubungan gue sama gavin hancur gitu aja" kata Sean getir.
"Yan, gue udah tau kalau Gavin suka sama Lea, gue rasa Lea juga tau, tapi dia sembunyiin dari lo" kata Nindi, tangan kiri gadis itu berusaha untuk menyentuh pungguh Sean untuk menenangkannya.
"Nggak, nggak mungkin Allea tau"
"Gini deh gue tanya sama lo, lo suka Allea karna apa?" tanya Nindi.
"Gue... gue.. karna dia itu Allea, dia special banget Nin buat gue" ucap sean yang kini duduk miring berhadapan dengan Nindi.
"Nah, sekarang gue tanya Allea suka lo karna apa?" kalimat Nindi membuat Sean terdiam.
"Kenapa diem? Lo sendiri juga nggak tau kenapa Lea sungguhan suka sama lo".
"Nin, gue nggak mungkin kan gue yang jatuh cinta sendiri sama dia?" ucap sean mulai meragukan perasaaannya. Sean sendiri juga merasa bahwa dia tidak cukup layak untuk dicintai seorang Allea yang begitu sempurna dimatanya, sehingga ucapan Nindi cukup mengganggunya.
"Enggak, lo pantas untuk dicintai dan Lea bukan orang yang tepat buat lo Sean" Nindi meraih tangan Sean dan menggenggamnya, tetapi lelaki itu tak menolak.
![](https://img.wattpad.com/cover/298097765-288-k19066.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EKSPETASI
ChickLitGara-gara kesalahan di malam pesta itu, Lea gadis yang selama ini menjadi kebangaan kehilangan seluruh kepercayaan dirinya. Hingga dia harus mengalami kehilangan banyak orang yang berati dihidupnya. Kekasih dan sahabatnya bahkan tak mempercayai Lea...