Sean dan Samuel

117 4 3
                                    

Halaman seluas 36 meter persegi nampak ramai dengan anak-anak yang berlarian mengejar bola basket yang saat ini sedang Samuel pegang. area yang dikelilingi pinus yang begitu rimbun tampak sangat meneduhkan hati, dengan hamparan taman yang sebagian dibiarkan rumput hijau tumbuh rapi. Tawa teriakan anak-anak seolah menggambarkan surga dunia didepan mataku. 

Aku berjalan berjajar bersama Sean, melihat tingkah Samuel yang berusaha menjaili Topan dan kawan-kawannya. Senyum terukir dibibirku, aku rasa Kak Sam cocok untuk menjadi papa muda. tapi tetap saja tengil nya dia tetap mendarah daging. 

"Gak ikut main?" tanyaku pada Sean. 

"Entar dulu, gue mau nyamperin" mata nya tertuju pada gadis cantik yang duduk diantara susunan batang kayu yang memang khusus dibuat untuk duduk diatas rumput di sudut halaman. 

"Lyly..." aku dengan riang menghampiri gadis kecil yang beberapa saat lalu nampak sedih, berbeda dengan saat ini, meskipun sedang berkutik dengan buku gambarnya, Lyly tampak lebih bahagia. 

"Halo sayang lagi gambar apa lagi?" tanyaku menghampiri Lyly, duduk disamping gadis itu. sementara Sean mengambil kamera  yang tadi digunakan Samuel untuk mereka kami berdua. 

"Hehe jangan marah ya kak" ungkap Lyly malu. 

"Ih, marah kenapa?" tanyaku.

"Aku gambar ini" Lyly menunjukan gambar seorang perempuan dengan dua laki-laki disamping kanan-kiri. 

"Ini Kak Lea, Kak Samuel, dan Kak Sean maaf ya kak jelek"  ucap Lyly lirih. 

"Mana coba Kak Sam lihat..." Kak Samuel tiba-tiba menghampiri kami, begitu pula Sean dengan kamera yang masih on di tangannya. 

"Kakak rasa kamu bakalan jadi seniman hebat Ly..." dengan bangga Kak Samuel memuji Lyly, gadis itu nampak tersipu malu. 

"Kak, aku pengen jadi kayak kak Allea" ucapnya memegang tanganku. 

"Kenapa?" tanyaku tersenyum.

"Soalnya kakak di jaga sama dua kakak ganteng" kata Lyly dengan polos. Sean, Kak Samuel tertawa mendengar begitu polosnya gadis itu. 

"Kalau kak Lea suka siapa?" pertanyaan Lyly membuat Sean dan Kak Samuel, begitu juga diriku berhenti tertawa. 

"Ih Lyly kok gitu, kak Lea suka sama semua kan Kak Sam dan Kak Sean orang baik semua" kataku sambil mengusap rambut Lyly, Sementara Sean dan Kak Samuel tanpa mereka sadari sama-sama menggaruk tengkuk. Entah kenapa sejak tadi mereka berdua selalu melakukan kegiatan yang sama. 

.........

Kami berpamitan saat langit mulai menguning. Semua tampak bahagia, tak terkecuali ibu panti dan para pengurus. Topan begitu bersemangat melambaikan tangan saat mobil kami melaju meninggalkan gerbang panti asuhan. Aku melihat dari kaca spion mereka semua tersenyum bahagia.

"Akhirnyaaaa.... terimakasih banyaaak ya kalian udah batuin" ucapku yang sedang duduk diantara Kak Samuel dan Sean yang duduk didepanku. 

"Apasih yang gak buat Ale" Kata Samuel menengok kebelakang, membuat Sean yang sedang mengemudi memicingkan mata. 

"Iya le, kalau butuh apa-apa kan lo bisa langsung ke kamar gue" ucap Sean, berusaha membuat Samuel panas. 

"Ya pokoknya gue terimakasih banyak sama kalian, mau gue traktir apa?" tanyaku. 

"Gausah, nanti aja lo jadi pacar gue" kata Samuel dengan enteng. Sean langsung menoleh kekiri dan membunyikan bel padahal kami sedang berada dijalanan sepi. 

"Freak lo ya" kata Sean. 

"Kenapa bro..." ucapnya santai. 

"Aduh yaudah deh, kalau mau makan dimana entar kalian berhenti aja biar aku yang traktir" kataku mengabaikan perdebatan dua lelaki didepanku.

"Aku tidur bentar ya, capek banget" kataku memundurkan badan kebelakang agar lebih nyaman bersandar. 

Tak berselang lama aku tertidur tanpa mengetahui topik panas selanjutnya didalam mobil yang sedang melaju. 

................

Untuk beberapa saat mobil begitu hening, hanya suara mesin dan ac yang terdengar halus mengiringi langit yang mulai gelap. 

"Maksud lo tadi apa? lo suka Allea?" tanya Sean pada Samuel yang sejak tadi juga ikut terdiam. 

"Lo udah tau jawabannya" jawab Samuel. Sean hanya tersenyum tipis, sudut bibirnya menunjukan ketidakpercayaan.

"Lo gak akan pernah kenal Allea" ucap Sean Ketus. 

EKSPETASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang