🌾10 > Serangan kejutan 🌾

2.3K 262 23
                                    

Naruhina fanfiction.
Naruto milik Masashi Kishimoto.
Canon.

.
.

🌾 Happy Reading 🌾

.

.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga hari, tim yang di kirim oleh Konoha untuk menghentikan konflik di Shimo no Kuni pun akhirnya tiba.

Kakashi yang memimpin menghentikan langkah dan berdiri di atas dahan pohon. Dia berdiri paling depan sebelum diikuti oleh yang lainnya.

Rasa dingin yang begitu menusuk kulit membuat mereka merasa begitu terintimidasi. Kewaspadaan pun ditingkatkan.

Kesunyiannya pun begitu terasa. Seolah tak ada satupun makhluk hidup yang tinggal disana.

Lingkungan desa tersebut tak ada satupun tanah. Semuanya beku. Untuk kesana mereka harus berpijak pada es. Bukan hal sulit sebenarnya. Sebab, seorang shinobi bahkan bisa berjalan diatas air jadi tidak begitu sulit jika harus berjalan diatas es.

Hanya saja mereka mungkin akan kesulitan saat bertarung.

🌾🌾🌾

Sret

Sebuah kunai meluncur begitu cepat dari arah kiri. Kunai tersebut mengincar posisi Hinata, namun, wanita itu tentu berhasil menghindarinya.

Mereka semua pun segera menoleh. Hinata mengaktifkan byakugannya.

Deg

"Hinata ada apa?"

Mendapati wajah terkejut dari Hinata membuat Kakashi diliputi penasaran. Karena tak sabar dia pun bertanya.

"Kita— kita dikepung!"

Mata mereka semua pun membola sempurna.

Di kepung?

Bagaimana bisa?

Mereka bahkan tidak menyadari tanda-tanda adanya musuh di sekitar  sejak tadi.

Seketika saat itu juga mereka langsung memasang posisi siaga. Byakugan Hinata masih aktif. Mengamati pergerakan di sekitarnya yang nampak abu-abu.

Sekarang ini wanita itu tengah menjadi mata untuk ke lima rekanya yang lain.

"Satu orang bergerak ke arah kiri." Hinata memberi petunjuk ketika merasa ada pergerakan dari musuh.

Para musuh itu berjarak cukup jauh dari tempat Hinata dan kelima shinobi lainnya berdiri. Karena itu hanya Hinata saja yang dapat melihat pergerakan mereka. Pula para musuh itu nampak bergerak begitu cepat.

Mereka serempak menoleh ke arah kiri sesuai petunjuk yang Hinata berikan.

Tak lama dahan pohon tempat mereka berpijak berubah menjadi es dari bagian akar hingga pucuk. Lalu melebur seketika.

Tidak sampai disitu, belum juga kaki mereka menapaki tanah enam orang musuh sudah menunggu di bawah. Mereka menggunakan baju serba hitam yang menutupi seluruh tubuh mereka terkecuali kepala dan mata. Mulut dan hidung mereka pun tertutupi dengan masker.

Pertarungan tak dapat di hindari saat itu.

🌾🌾🌾

Salah satu dari enam musuh itu adalah seorang perempuan jika di lihat dari rambut panjangnya yang tergerai.

[9] Rumah dan Keluarga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang