🌾33 > Life or Death🌾

2.5K 234 44
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto.
Canon.

.
.

🌾 Happy Reading 🌾

.

.

Kriet

Naruto membuka pintu dengan hati-hati. Hari sudah larut dan dia yakin anak-anaknya pasti sudah tidur. Dia berusaha untuk tidak membangunkan mereka.

Apa yang Naruto duga benar adanya. Himawari dan Boruto nampak sudah tertidur.

Dia mendekat ke arah Boruto. Naruto sedikit menunduk sekedar untuk memastikan. Dia lalu menyunggingkan senyum kecil sambil mengelus pelan surai putranya.

Naruto lalu mengangkat Boruto dengan hati-hati dan memindahkannya ke sofa yang berada di sudut ruangan.

Setelahnya dia memindahkan Himawari juga. Membiarkan kedua anaknya itu tidur di posisi yang lebih nyaman.

Naruto membuka jaket yang ia kenakan dan memakaikannya pada Boruto dan Himawari.

Setelahnya dia mendekat pada kursi yang semula Boruto duduki, dan duduk disana.

Dia meraih salah satu tangan Hinata lalu menggenggamnya. Blue sapphire milik Naruto menatap lamat pada wajah Hinata yang terlihat begitu tenang.

Salah satu tangannya yang lain terangkat untuk mengelus surai biru istrinya.

Naruto menempelkan tangan Hinata yang ia genggam pada pipinya.

Tak lama dia mengecup tangan Hinata.

Tolong, tepati janjimu, Hime, batinnya

🌾🌾🌾

Boruto menatap ke depan dengan tatapan datar. Raut wajahnya tak terbaca.

Hari masih gelap namun lagi-lagi dia terbangun. Sudah tiga hari mereka menginap di rumah sakit dan hal ini terus terjadi. Dia pasti akan terjaga.

Pemandangan yang sama selalu dia dapati saat dia bangun. Naruto yang duduk disamping Hinata sambil menggenggam erat tangan wanita itu, juga mengelus surainya.

Sesekali dia mendengar pria itu terisak. Matanya bahkan terlihat jelas sudah bengkak dengan bawah mata yang terlihat menghitam.

Pria itu benar-benar tidak terurus. Boruto jamin bahwa Naruto hampir tidak tertidur selama kurang lebih tiga hari ini.

Naruto yang mungkin merasa sedang di perhatikan pun menoleh ke belakang dengan mata sembabnya.

Mereka lalu beradu pandang sebab Boruto tidak mengalihkan pandangannya atau berpura-pura tertidur lagi, seperti hari-hari sebelumnya.

"Kau sudah bangun? Ini masih tengah malam." Naruto memberi teguran pada Boruto yang nampak sudah terjaga sepenuhnya sebab sebenarnya hari masih begitu larut.

Dia tentu khawatir dengan pola tidur putranya yang terganggu, takut-takut Boruto bisa jatuh sakit kapan saja.

"Seharusnya aku yang bertanya. Kau tidak tidur?" Boruto balik bertanya. Dia terdengar datar walau nyatanya merasa sedikit cemas.

Naruto tersenyum lembut. Dia menoleh dan menatap Hinata. "Ayah tidak bisa tidur," jawabnya pelan.

"Jangan egois. Ibu tidak dalam keadaan baik, hingga dia bisa mengurus mu saat kau sakit."

[9] Rumah dan Keluarga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang