🌾12 > Fakta yang hampir terungkap 🌾

2K 200 8
                                    


Naruto milik Masashi Kishimoto.
Canon.

.
.

🌾 Happy Reading 🌾

.

.

"Kau terlalu kasar Ryu."

Kegiatan dua orang itu diinterupsi oleh suara lain.

Langkah kakinya yang begitu tenang mendekat pada kedua orang yang berdiri di depannya.

Kedua tangan yang di masukkan ke dalam saku celana, dengan iris aquanya yang nampak datar membuat dirinya terlihat begitu mempesona.

Terlihat tampan, walaupun sebenarnya dia seorang gadis.

"Anak ini memang harus di beri peringatan." Ryu menegakkan tubuhnya dan berbalik menatap Mai.

"Bagaimana?"

"Mereka masih mau menetap di sini. Aku tidak yakin mereka akan kembali ke Konoha besok."

"Hah ...." Ryu menarik nafas panjang. Matanya terpejam sesaat sebelum terbuka kembali. Sorot mata yang begitu tajam ia tampilkan.

"Kalau begitu biarkan mereka menjadi kelinci percobaan untuk menguji seberapa kuat, senjata ku."

🌾🌾🌾

"Dimana Kawaki dan yang lainnya? Mereka tidak makan siang bersama kita?"

Hinata bertanya ketika tidak menemukan eksistensi Kawaki di ruang makan.

Netra kelabunya menatap Reina penasaran.

"Mereka pergi berkerja dan akan makan disana." Reina menjawab dengan senyuman sembari menatap Hinata yang duduk di hadapannya.

"Kawaki bekerja?" Kenz yang juga berada disana dan duduk di samping Hinata pun melempar tanya pada Reina. Lantaran penasaran, mendengar apa yang wanita itu katakan.

"Hinata-san, jangan bertanya tentang apapun langsung ikuti saja."

Kening enam Shinobi dari Konoha itu berkerut bingung.

"Reina-san -"

"Silahkan nikmati makan siangnya selagi masih hangat."

Reina menyela lebih dulu ketika Yuri hendak berbicara.

Pada akhirnya mereka memilih diam dan mulai menyantap makan siang.

🌾🌾🌾

"Kakashi-sensei!"

Hinata memanggil pelan ketika menemukan Kakashi tengah terduduk sendirian di teras depan rumah itu.

Kepala dengan surai putih itu pun tertoleh ke samping dan menemukan Hinata berdiri di bingkai pintu yang berada tepat disampingnya.

"Kau belum tidur, Hinata? Ini sudah larut."

Hinata tersenyum. "Aku belum mengantuk sensei."

"Kita tidak akan kembali besok," ucap Kakashi tiba-tiba. Membuat percakapan ringan berubah menjadi lebih berat.

"Saya mengerti." Hinata mengangguk sebagai tanggapan. Dia sendiri pun tidak ingin pergi dari desa ini, sebelum semua rasa penasarannya terjawab.

[9] Rumah dan Keluarga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang