🌾06 > Rumah🌾

3.2K 312 19
                                    

Naruhina fanfiction.
Naruto milik Masashi Kishimoto.
Canon.

.
.

🌾 Happy Reading 🌾

.

.


Naruto duduk termenung di kursi kebesarannya. Perkataan yang Shikamaru lontarkan padanya pagi tadi, benar-benar mengganggu pikirannya.

"Huh! ... " Dia menghembuskan nafas panjang seraya mengusap wajahnya kasar.

Dia bodoh, itu kenyataan yang tidak bisa ia tepis. Lihat, bahkan setelah menikah pun dia selalu menyakiti Hinata. Dia bahkan tak mampu menjadi kepala keluarga yang baik, hingga membuat putra sulungnya itu geram padanya.

Ia memutar kursi kebesarannya ke belakang, menatap tepat pada sebuah kaca besar yang terletak disana. Dari balik kaca itu dia dapat melihat dengan jelas pemandangan desa Konoha, desa yang selalu ia lindungi setiap saat, hingga membuat ia menomorduakan waktu dengan keluarganya.

Naruto tersenyum kecut.

"Konoha adalah rumahmu, warga desa adalah keluargamu? Artinya kau tidak perlu sebuah bangunan sederhana yang bertuliskan kediaman Uzumaki yang jaraknya beberapa meter dari sini, dan mungkin kau juga tidak butuh mereka, Hinata, Himawari, dan Boruto? Semua warga desa adalah keluargamu 'kan? Kau tidak perlu mereka, beribu orang yang ada di desa ini keluarga mu kan? Bukankah ribuan orang itu sudah cukup?"

"Aku membutuhkan mereka -ttebayo," gumamnya lirih. Mengingat apa yang Shikamaru katakan membuat hatinya serasa diremas.

Dia butuh mereka. Dia butuh Hinata, karena itulah dia menjadikan wanita itu miliknya seutuhnya. Hanya milik seorang Uzumaki Naruto!

Benar, karena sangat membutuhkan Hinata, makanya dia menikahi gadis itu. Membuat wanita itu menjadi rumah, tempat untuk dia pulang. Walaupun Konoha rumahnya, tapi, ketika dia ada disini namun Hinata tak ada, maka tidak ada orang yang akan menjadi tempat dia kembali.

Walaupun ada warga desa yang sudah dia anggap keluarga, namun mereka— Hinata, Boruto, Himawari, mereka adalah keluarga, dan harta yang harus ia jaga. Jika mereka tidak ada, apa jadinya dia?

Sendirian, sebatang kara. Itulah yang akan ia rasakan. Di tengah keramaian para penduduk Konoha, dan semua pengakuan yang telah di berikan padanya, semuanya itu tidak akan pernah berarti tanpa mereka. Semua akan tetap terasa kosong.

"Hal sederhana yang teramat penting seperti ini pun tidak bisa aku sadari dengan sendirinya, hingga butuh Shikamaru untuk menjelaskan semuanya." Naruto tersenyum kecut. "Hinata, aku memang bodoh ya." Naruto berujar lirih. Kepalanya tertunduk kebawah, tepat kearah selembar foto yang sedang ia pegang.

 Kepalanya tertunduk kebawah, tepat kearah selembar foto yang sedang ia pegang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[9] Rumah dan Keluarga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang