🌾24 > Retak🌾

1.9K 205 26
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto.
Canon.

.
.

🌾 Happy Reading 🌾

.

.

"Jadi kau benar-benar menipuku, hmm." Ryu tersenyum sinis sembari mengambil langkah mendekat pada Kawaki.

Bocah itu terus menatap tajam kearahnya. Namun Ryu nampak tak gentar sedikitpun. Dia tetap melangkah dengan tenang. Kawaki memasang posisi siaga. Matanya masih berkilat tajam.

TAP

Ryu mendadak menghentikan langkahnya. Hal ini membuat Kawaki bingung sesaat. Tanpa sadar pertahanannya menjadi sedikit longgar.

Ryu menggunakan kesempatan dengan sangat baik. Satu pijakkan  awal dengan kuat menapaki tanah. Abu terangkat naik hanya karena satu pijakan itu, bahkan angin kencang turut mengantarkan langkah kakinya.

Saat pijakan pertama diambil, ruangan itu berubah menjadi lebih gelap dari sebelumnya. Hawa dingin menjadi kian terasa, sedangkan Ryu menatap Kawaki dengan senyum jahatnya.

Satu pijkkan kuat itu menghantarkan tubuhnya mendekat pada Kawaki dengan begitu cepat. Dan, ditangan kanannya terdapat sebuah bola berwarna merah. 

Kawaki membulatkan matanya sesaat. Walau sedikit terlambat dia tetap dapat menahan dampak serangan.

Tangannya terulur ke depan dan lingkaran merah itu dihisap oleh karma miliknya.

Dampak serangan yang harusnya bisa membuat ia merenggang nyawa, dapat ia perkecil sehingga hanya membuat dirinya mundur beberapa langkah.

Ryu membulatkan matanya karena terkejut. Tak lama kemudian, dia menyunggingkan senyum yang terlihat cukup menyeramkan.

"Sugoii!! Luar biasa!! Ayo hibur aku lagi!" Ryu tersenyum seperti seorang psikopat. Satu garis berwarna merah muncul menjulang keatas lalu membentuk sebuah pedang.

Ryu segera bergerak menyerang Kawaki dengan pedangnya.

DESING!!

Kawaki mengeluarkan jurus berikutnya untuk menangkis. Dari tangannya muncul sesuatu berwarna coklat yang sekilas mirip seperti kayu namun lebih keras dan kuat dari kayu, menyelimuti tangannya.

Benda aneh itu melindungi Kawaki dari tajamnya pedang milik Ryu. Bunyi benda yang berbenturan terpantul dan memenuhi ruangan itu.

Ditempatnya Ryu justru kian tersenyum senang atas perlawanan yang Kawaki berikan.

Dia menghentikan sesaat serangannya saat Kawaki mulai terengah-engah.

"Ayo, keluarkan lagi semua kekuatanmu. Jangan, buat aku kecewa."

Ryu memanas-manasi, dan Kawaki menjadi sedikit terbakar. Dia sadar bahwa dirinya tak dapat bermain-main.

🌾🌾🌾

Mereka seperti seonggok tubuh tak bernyawa. Matanya terbuka namun tak terdapat sinar kehidupan disana. Mereka berjalan, tapi langkahnya justru mirip seperti zombie.

Rombongan yang begitu banyak berjalan dengan agak tergesa menuju suatu tempat. Karena banyaknya kaki yang menapaki tanah, membuat tanah itu bergetar.

Orang yang berada dibawah jelas akan menyadari keributan yang tercipta.

Para gerombolan itu berjalan tanpa peduli. Hingga tiba dihadapan satu pohon besar yang begitu indah nan subur.

Tak perlu uluran tangan untuk membuat tanah bergetar dan pohon itu bergeser. Nyatanya pintu tersembunyi itu justru terbuka otomatis.

[9] Rumah dan Keluarga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang