🌾08 > Janji🌾

2.7K 299 72
                                    

Naruhina fanfiction.
Naruto milik Masashi Kishimoto.
Canon.

.
.

🌾 Happy Reading 🌾

.

.

"Tolong panggil Hinata kesini, katakan padanya aku punya misi untuknya," titah Naruto pada seorang anbu.

"Sambil menunggu Hinata, bisakah aku duduk sebentar Naruto." Kakashi menatap Naruto dengan wajah lelahnya. Kakinya terasa cukup sakit setelah berdiri cukup lama.

"Maafkan aku sensei, aku lupa kalau kau sudah tua." Naruto nyengir lebar saat mengatakannya.

Kakashi hanya menghela nafas dia pun mengambil tempat duduk di sebuah sofa yang berada di sudut ruangan.

🌾🌾🌾

Tok ... Tok ... Tok

Hinata yang tengah duduk di ruang tamu sembari membaca sebuah buku pun tersentak mendengar ketukan pada pintu rumahnya.

Dengan segera ia meletakkan buku itu diatas meja, dan segera berjalan ke arah pintu.

Ceklek~

Pintu terbuka.

"Eh?" Hinata terkejut mendapati seorang anbu kini tengah berdiri di hadapannya.

"Maaf mengganggu waktu anda Hinata-sama." Anbu itu membungkuk sopan seraya meminta maaf atas kedatangannya yang tiba-tiba.

Hinata mengangguk singkat. "Tak masalah. Ada apa?" Tanyanya penasaran.

"Nanadaime-sama memanggil anda."

"Aku?" Hinata bertanya tak percaya. Ada apa gerangan Naruto memanggilnya. Apa ini sudah saatnya makan siang? Dia memang belum mengantar bekal makan siang untuk Naruto sih.

"Ada misi untuk anda Hinata-sama."

"Eh?!" Keterkejutannya Hinata bertambah. Namun, dia tersenyum setelahnya. Jujur saja dia cukup senang, sudah lama sekali sejak terakhir kali ia menjalankan misi.

"Baiklah terimakasih, aku akan segera ke kantor Hokage," ucap Hinata dan

Poff

Anbu dengan topeng kelinci itu menghilang di balik kepulan asap putih.

🌾🌾🌾

Hinata berjalan memasuki kantor Hokage seraya menenteng sebuah kotak bento ditangannya.

Setelah mendengar bahwa dirinya di panggil untuk misi, Hinata segera menyiapkan bekal untuk Naruto dan mengantarkan Himawari ke kediaman Hyuga. Membiarkan putrinya itu menginap disana, setidaknya sampai misinya selesai.

Hinata sesekali memasang senyum ramah seraya sedikit menundukkan kepalanya, membalas setiap sapaan yang di lontarkan oleh beberapa shinobi yang berpapasan dengannya saat di koridor menuju ruangan Hokage.

Tok ... Tok ... Tok

Bunyi ketukan pintu ruangannya membuat Naruto tersentak. Dia meninggalkan sejenak kertas putih ditangannya dan memfokuskan pandangannya kearah pintu. Begitupun Shikamaru dan Kakashi.

[9] Rumah dan Keluarga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang