Naruto milik Masashi Kishimoto.
Canon..
.🌾 Happy Reading 🌾
.
.
"Boruto, Hima, bisa ayah titip ibu sebentar?"
Boruto dan Himawari yang sedang bertukar cerita dengan sang ibu mengalihkan pandangannya pada sang ayah yang baru keluar dari kamar kecil.
Kamar rawat Hinata adalah tempat VVIP yang didalamnya terdapat kamar kecil sendiri. Jadi selama Naruto menunggui Hinata di rumah sakit, dia membersihkan dirinya disana. Pria itu terlalu malas untuk pulang. Dia hanya mengirim bunshin untuk mengambil pakaiannya dirumah.
Dan pagi ini Naruto berniat pergi ke kantor sebentar untuk rapat dadakan. Karena itu dia memutuskan untuk mandi lebih pagi.
"Iya tentu saja." Boruto menjawab seadanya.
Naruto mengalihkan pandangannya dan menatap Hinata. "Aku harus pergi ke kantor. Maaf, aku janji hanya sebentar."
Hinata tersenyum. "Tidak masalah. Aku tidak marah."
Naruto balas tersenyum. Dia mendekat dan mengecup kening Hinata dan kedua buah hatinya sebelum pergi. Selepas ciuman itu Boruto terlihat memberengut ditempatnya. Dia malu dicium.
"Itekimas."
"Iterasai!!"
🌾🌾🌾
Banyak shinobi yang berlalu-lalang di koridor menara Hokage, menyapa Naruto dengan senyuman. Agaknya mereka merindukan sang pemimpin yang hampir tidak pernah menginjakkan kakinya di kantor belakangan ini.
Naruto balas tersenyum tanpa mengatakan apapun. Setelah tiba di ruangannya dia lekas membuka pintu. Didalam sana Sasuke, Shikamaru dan Kakashi telah menunggu.
"Kau terlambat." Suara datar Sasuke menyambut lebih dulu.
"Ya, sebenarnya aku bahkan tidak ingin datang," jawab Naruto sekenanya sambil berjalan mendekat.
"Bagaimana kondisi Hinata?" Shikamaru memulai dengan basa-basi, karena dia sendiri belum ada waktu untuk menjenguk. Bagaimana lagi, dia harus bekerja untuk menghandle semua pekerjaan Naruto, selama pria itu tidak berada di kantor.
"Jauh lebih baik."
Naruto duduk di kursi kebesarannya.
"Kalian sudah mengetahui topik yang akan kita bahas hari ini kan?""Ya Kakashi sudah menjelaskannya sebelum kau tiba." Sasuke menyahut.
"Aku sudah memikirkan hal ini. Haruskah Kawaki tinggal denganku?" Naruto mencoba menyampaikan pemikirannya dan mereka semua menatap dia.
"Kita tidak tau apa yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa yang berada di tangan Kawaki adalah karma. Aku berpikir mungkin aku bisa mengawasinya. Takut-takut jika terjadi sesuatu yang buruk."
"Aku setuju saja dengan pendapatmu. Kau bisa mengawasi perkembangan karma Boruto dan Kawaki sekaligus. Lagipula anak itu sepertinya cukup dekat dengan Hinata, jadi akan mudah membuatnya buka mulut."
"Tidak." Naruto nampak tidak setuju dengan apa yang Shikamaru katakan. "Hinata tidak akan terlibat dengan masalah ini."
"Walaupun istrimu tidak terlibat aku pikir tidak ada masalahnya dia tinggal denganmu, karena kau pandai mendekati seseorang," ucap Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
[9] Rumah dan Keluarga ✔
FanfictionBoruto begitu membenci Hokage, sebab semenjak jadi hokage, ayahnya jarang pulang dan menghabiskan waktu bersama dengan mereka. Hal ini membuat Boruto kecewa. Rasa marah dan kecewanya bertambah ketika mendapati sang ayah begitu khawatir terhadap kelu...