🌾35 > Haru🌾

2.5K 257 45
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto.
Canon.

.
.

🌾 Happy Reading 🌾

.

.


Hinata menyadari tempatnya berdiri sekarang begitu gelap. Tak ada satupun cahaya. Kegelapan yang menyelubunginya terasa begitu menyiksa.

Napasnya menjadi sedikit berat dengan keringat dingin yang memenuhi wajahnya.

"Hiks .... Hiks ...."

Hinata memutar tubuhnya kebelakang dengan gerakan cepat ketika suara isak tangis terdengar olehnya.

Dia kebingungan saat tak menemukan siapapun disana.

"Kaa-san ...."

Suara yang begitu familiar kembali terdengar. Hinata mencari asal suara. Dia berputar ditempatnya dengan kepala yang mendongak menatap langit-langit.

"Boruto?" Hinata berteriak.

"Hinata ...."

Hinata terpaku ditempat. "Naru?" Dia bergumam pelan. Perasaan aneh hinggap di hatinya. Gelisah? Rindu? Takut?

****

Pandangannya kabur. Rembulan beradu dengan cahaya lampu yang berada tepat diatasnya.

Kelopak matanya tertutup lalu terbuka kembali. Hinata mencoba menyesuaikan penglihatannya yang kabur karena cahaya terang yang muncul tiba-tiba.

Bola matanya bergerak menelisik sekitar. Otaknya bekerja dengan cepat. Hinata sadar tempatnya sekarang.

Wanita itu menurunkan pandangannya dan dia menemukan Naruto tertidur dengan posisi duduk tepat disampingnya. Manik rembulan Hinata berubah sendu.

Dia merasa tenggorokannya tercekat sesaat setelah Naruto mulai bergerak pelan. Hinata menahan nafas dengan debaran aneh yang ia rasakan.

Mata sendunya memandang penuh arti saat kelopak mata Naruto terbuka, dan pria itu mengangkat kepalanya.

Pandangan mereka beradu. Naruto jelas terbelalak ditempat.

"H-hinata?" Dia tergagap dengan pandangan tidak percaya. Sedangkan Hinata diam terpaku tanpa respon.

Manik biru Naruto berkaca-kaca.

"Hinata?" Dia memanggil lagi dengan perasaan senang yang membuncah. Naruto menggerakkan tangannya yang gemetar untuk mengelus surai Hinata, sedangkan wanita itu memberi respon dengan memejamkan matanya.

Air mata Naruto jatuh. Dia menangis terisak. Kedua tangannya meraih salah satu tangan Hinata, dan menciumnya dengan rakus.

Dia menggenggam erat tangan wanita itu didepan wajahnya. Matanya memandang Hinata yang tersenyum kecil.

Hinata menggerakkan tangannya yang lain. Dia mencoba meraih wajah Naruto.  Pria itu sadar dan dia mendekatkan wajahnya.

Hinata menghapus air mata yang jatuh ke pipi bergurat kesukaannya. Dia tersenyum. Walau hatinya masih merasa agak resah, dia tetap tidak dapat menampik rasa sakit yang timbul ketika mendapati Naruto menangis.

Sedang Naruto tidak dapat menahan rasa senangnya. Pria itu lekas memeluk sang istri erat.

****

"Kenapa kau baru memberitahuku sekarang?" Sakura menghardik keras dengan perasa setengah dongkol, karena Naruto baru memberitahunya bahwa Hinata sudah sadar ketika hampir satu jam wanita itu terjaga.

[9] Rumah dan Keluarga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang