🌾38 > Cukup Tau🌾

3K 243 52
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto.
Canon.

.
.

🌾 Happy Reading 🌾

.

.

Perawat yang bertugas mengantar makan siang untuk Hinata berhenti diambang pintu dengan wajah merah.

Perawat itu terlihat kebingungan di sana. Harus kah dia masuk?

Setelah menimbang cukup lama, dia memutuskan untuk mundur ke belakang bersama meja dorong yang tadi ia bawa.

Perawat itu hendak menutup pintu, tapi suara Shizune mengagetkannya.

"Apa yang kau lakukan?" Shizune mendekat dan menatap perawat itu heran.

"Ano, saya ingin mengantar makan siang untuk Nyonya Hinata." Dia menjawab dengan kikuk.

"Lalu? Kenapa kau keluar lagi? Makannya sudah di berikan?" Shizune melirik pada meja dorong di hadapannya sebelum kembali menatap perawat itu dengan salah satu alis yang di angkat.

Si perawat tidak menjawab. Wajahnya bersemu.

Shizune mengerutkan keningnya. "Mereka sedang berciuman di dalam?" Tanya Shizune asal. Hal itulah yang terlintas di benaknya saat mendapati wajah perawat itu bersemu merah, pasalnya pasangan Uzumaki itu suka berciuman tanpa melihat tempat dan situasinya.

Sedangkan si perawat menjawab dengan gelengan.

Shizune di buat makin bertanya-tanya. Lalu apa?

Dia melirik pintu kamar Hinata yang tertutup. Dia menelan ludahnya agak gugup. Walau ragu, dia tetap meraih gagang pintu dan mengambil nafas panjang sebelum membukanya.

Shizune geleng-geleng kepala saat pintu itu terbuka. Dia benar-benar dibuat tidak habis pikir dengan kelakuan Naruto dan Hinata.

Shizune menoleh ke belakang, tepat kepada perawat yang nampak masih malu-malu.

Wajar saja, bagi orang baru sepertinya mereka memang tidak terbiasa melihat kelakuan pasangan paling populer di Konoha yang sangat tidak biasa.

Bagi mereka yang sudah sering menyaksikannya, hal ini akan di anggap biasa saja, karena mereka bahkan sudah pernah melihat lebih dari itu.

"Kemari!" Shizune mengajak perawat itu masuk dan walau agak ragu dia menurutinya.

Dia melangkah mengekori Shizune.

"Naruto!" Shizune mengguncang pelan bahu Naruto, mencoba untuk membangunkannya.

"Hmmm!" Naruto bergumam tidak jelas sebagai jawaban. Dia tidak mencoba bangun sama sekali. Pria itu hanya bergerak sedikit untuk mencari posisi yang lebih nyaman.

Shizune mulai merasakan telinganya panas karena respon yang Naruto beri.

"Naruto!!" Shizune setengah berteriak. Wanita itu tidak diam saja, dia bahkan menjewer telinga Naruto.

Dan ya itu berhasil. Pria itu membuka matanya, begitu pula Hinata. Naruto menoleh ke belakang dengan wajah cemberut.

Dia hendak melayangkan protes. Namun, dia menahannya saat menemukan Shizune berdiri di sana dengan wajah garang.

[9] Rumah dan Keluarga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang