🌾 21 > Selalu Salah🌾

1.7K 195 24
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto.
Canon.

.
.

🌾 Happy Reading 🌾

.

.

"Naruto-nii ada apa?" Hanabi mencoba mengajak Naruto mengobrol. Sejak pulang dari kantor pria itu hanya duduk di ruang tamu sambil melamun.

Bahkan ketika Hanabi menghampiri untuk mengantarkan segelas ocha panas pun, dia hanya bergeming di tempatnya.

Naruto tersentak sebentar. Dia lalu menggeleng setelahnya. "Tidak ada apa-apa. Aku hanya sedikit rindu Hinata." Dia mengakhiri perkataannya dengan terkekeh kecil.

"Sedikit? Kakak yakin? Bukannya banyak?" Hanabi menggoda.

Naruto tertawa pelan. "Iya banyak ko."

"Kakak, jangan terlalu khawatir. Mungkin tim disana sedang sibuk, karena itu belum membalas surat yang Naruto-nii kirim. Atau mungkin saja burung pengantar pesannya belum sampai. Jangan khawatir, percaya saja kalau semuanya akan baik-baik saja."

"Lagipula kakak juga punya banyak pekerjaan disini kan? Penyelidikan itu pun belum menemukan titik terang sampai sekarang. Kakak fokus saja dengan itu, masalah penyelidikan ini pun tak kalah penting. Aku yakin kak Hinata dan timnya tengah fokus menjalankan tugas mereka disana."

Naruto mengangguk paham.

"Jangan mencoba untuk kabur dan meninggalkan bunshin mu lagi. Shikamaru-san akan marah nanti. Jika memang belum ada kemajuan dan informasi tambahan soal kondisi tim kak Hinata, kakak hanya perlu mengirim shinobi lain kesana. Tidak perlu turun tangan secara langsung. Kakak harus ingat kalau kakak Hokage."

"Aku mengerti Hanabi. Terimakasih untuk nasehatnya. Aku memang cemas terhadap Hinata. Mungkin agak berlebihan, tapi aku benar-benar khawatir karena belum ada balasan dari surat yang ku kirim, setelah aku menerima kabar dari Kakashi-sensei."

"Mungkin memang agak ceroboh untuk pergi dan hanya meninggalkan bunshin disini sedangkan aku adalah pemimpinnya. Tapi aku benar-benar khawatir. Rencananya memang ingin mengirimkan beberapa Shinobi tambahan kesana, namun, belum ada bala bantuan yang cocok."

"Misi ini lebih rumit dari yang di perkirakan sebelumnya. Jadi aku tak bisa mengirim shinobi ke sana sembarangan. Aku akan berbicara dengan Shikamaru untuk mengirimkan Kiba dan Shino sebagai bala bantuan, setelah mereka kembali dari misi besok. Kalau tidak salah perhitungan berarti seharusnya besok mereka sudah kembali."

"Um itu lebih baik."

🌾🌾🌾🌾

Setelah berbincang singkat dengan Hanabi dan meminum ocha panas miliknya Naruto pun memutuskan untuk pergi ke kamarnya.

Namun, Naruto tidak benar-benar pergi ke kamarnya. Pria itu memutuskan untuk melihat putrinya yang sedang tertidur.

Sejak Naruto pulang Himawari sudah tertidur, sebab pria itu memang pulang agak larut. Naruto ingin bertemu putrinya sebentar untuk sedikit mengobati rasa rindunya.

Naruto menggeser pintu Shoji yang menghalangi pandangannya untuk melihat sang putri.

Dia tersenyum tulus melihat gadis kecilnya tertidur pulas.

Dia mendekat pada ranjang, dan duduk di tepinya. Tangannya terangkat mengelus surai indigo putrinya.

Naruto merasa lelah, dan dia sudah malas untuk beranjak. Pada akhirnya pria itu memilih tertidur di kamar putrinya.

[9] Rumah dan Keluarga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang