Naruto milik Masashi Kishimoto.
Canon..
.🌾 Happy Reading 🌾
.
.
"Lama sekali." Suara dingin Ryu langsung menyambut kedatangan Kawaki, ketika kaki anak itu melangkah masuk ke dalam ruangannya.
Ruangan yang sama di mana mereka sempat melangsungkan pertarungan sebelumnya. Kuatnya kekuatan yang beradu disana membuat ruangan itu mengalami banyak kerusakan.
Namun meja bundar dan dua kursi di masing-masing sisinya masih berdiri tegak.
Di kursi sebelah kiri, Ryu terduduk dengan memangku kakinya. Matanya menyorot penuh selidik pada Kawaki yang baru tiba.
Detik demi detik telah berlalu tetapi Kawaki sama sekali tidak mengeluarkan sepatah katapun untuk menjawab.
Anak itu berjalan melewati Ryu begitu saja. Dia pergi ke pojok ruangan sebelah kiri, sembari menggeser pelan rak buku yang menghalangi penglihatannya.
Lalu, nampak dari sana sebuah ruangan berada tepat di baliknya.
"Apakah segel itu masih belum bangkit sepenuhnya?" Tak mendapati sahutan, Ryu kembali menyuarakan tanya.
Pertanyaan itu mampu membuat Kawaki menghentikan langkahnya.
Dia menatap kosong ke depan dengan pandangan yang sulit diartikan. "Harusnya kau sudah tau jawaban dari pertanyaanmu itu. Jangan menggangguku aku ingin istirahat."
"Khe." Ryu menyeringai. Dia bangkit dari duduknya dan menatap nyalang pada Kawaki.
"Kau ingin istirahat disana? Di dalam kamar Kaliya? Apa yang kau cari?"
Kawaki berbalik. "Aku tidak mencari apapun. Kau baru saja membangkitkan ku dan setelah itu menyuruh ku terlibat pertarungan, tubuhku kelelahan itu sebabnya aku malas untuk pergi ke kamarku dan memilih tempat ini sebagai tempat terdekat untuk beristirahat. Apa kau punya masalah dengan itu?"
Ryu menarik nafas panjang ketika dia rasa tak lagi dapat melanjutkan argumen. "Aku pergi dan memeriksa ke atas." Setelah mengatakan itu untuk menghentikan perdebatan, dia segera berbalik dan melangkah pergi dengan tenang.
"Aku selalu mengawasi mu. Ingat itu!" Kalimat peringatan itu terlontar dari mulut Ryu sebelum tubuhnya benar-benar menghilang dari sana.
Kawaki berhenti sesaat ketika mendengarnya. Namun, setelah itu dia kembali melanjutkan langkah.
🌾🌾🌾
Kentara jelas raut terkejut terpampang di wajah ketiga Shinobi dari Konoha tersebut, terkecuali Yui dan Kakashi.
"Aku tau ini penjara, tapi astaga ... Apa sungguh memang ada sebanyak ini tawanannya?"
Yuri menjadi yang pertama kali berseru dengan nada terkejut.
"Tak ada satupun sel disini yang kosong selain tempat dirimu dan Rokudaime-sama di kurung."
Yuri menoleh ketika Yui berbicara.
"Kakak! Kamu baik-baik saja!"
Yui menyunggingkan senyum ketika mendengar suara lugu itu memanggil namanya dengan siratan kelegaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[9] Rumah dan Keluarga ✔
FanfictionBoruto begitu membenci Hokage, sebab semenjak jadi hokage, ayahnya jarang pulang dan menghabiskan waktu bersama dengan mereka. Hal ini membuat Boruto kecewa. Rasa marah dan kecewanya bertambah ketika mendapati sang ayah begitu khawatir terhadap kelu...