27. He's my Prince

282 26 8
                                    

Prince menemukan sebuah produk kosmetik yang tergeletak di tepian ranjang tempat dimana dia duduk

"Ini apa Liv ? "

"Masker ... temen i yang kasih itu ,
katanya oleh² dari L.N "

"L.N ? "
Prince menatapnya bingung

"Singkatan dari luar negeri "
Livy terdengar santai

"Baru denger sih aku "

"Orang i yang buat "

"Pantes "
Prince mengerutkan hidungnya

"U mau coba pake ? "

"Boleh "

Kedua orang itupun mulai mengaplikasikan masker itu ke wajah masing²

"Wow ... punya u kok bisa gitu sih ?
udah kayak hulk sumpah "
Livy memperhatikan wajah Prince

"Emang gini kan harusnya ?
btw punya kamu belum rata tuh "

"Masih tipis ya ?
ratain dong Prince i ga bisa "
Livy terdengar manja sambil mengoles wajahnya asal

"Ga gitu caranya Liv !
kan bukan facial wash loh ? "

"Bantuin please "

"Ya udah sini "
Prince mengusap wajah si Livy dengan lembut demi merapikan maskernya

"Thank you "
Livy tersenyum puas

"Lihat sini dong Liv "
Prince tiba² berswafoto

"Ngapain ? "

"Ngaca lah ... buruan "

"Kenapa pake hp ? "

"Cerminnya kan jauh "

"Iya sih "
Livy pun mendekatkan tubuhnya agar bisa masuk frame

"Lucu deh ... apa mau foto aja Liv ? "

"Boleh "

Merekapun berpose cute setelah menjepret beberapa kali ,
tiba² hpnya Prince berdering
*📞 Naomi calling

"Video call ya ? "
Livy menggeser kembali tubuhnya agar bisa keluar dari frame

"Hai "
Prince terdengar ramah begitu panggilan itu terhubung

"Hai Prince ... lagi ngapain kamu ? "
Naomi menatapnya heran

"Cosplay jadi hulk "
Prince mengubah nada bicaranya agar terkesan lebih cool

"Oh maskeran ...
btw masih di villa ya itu ? "

"Iya ... kan masih syuting Naomi "

"Hmmh ... kapan balik ke sininya ? "

"Tergantung ... kalo rekamannya udah rampung bisa jadi minggu depan sih balik Jakarta ,
kenapa ? kangen aku ya ? "

"Lumayan lah ...
pengen ketemu aja sekalian mau ngasih kado ultahnya kamu "

"Oh iya ?
thank you loh ya "
Prince tersenyum manis sekali

"Btw gimana proses syutingnya selama disana Prince ?lancar ? "

"Seru sih "

"Aku kira kamu bakal kesepian karena ga punya temen disana "

"Ga separah itu lah ...
lagian aku ga sendirian kok ,
ada mas Nopek sama dia juga "
Prince mengarahkan kameranya agar bisa menampilkan Livy

"Siapa ? "
Naomi tersenyum ramah

"Hai ... aku Livy "
Livy terdengar ragu saat harus memperkenalkan dirinya

"Naomi "

"Nice to meet you ya "
Livy tersenyum canggung

"Oh ... ini dia yang namanya Livy "
Naomi mulai bingung untuk menentukan topik obrolan

"Prince bantuin dong "
Livy bergumam pelan sambil menyenggol lengannya Prince

"Pacar baru lagi Prince ? "
Naomi berakting penasaran

Prince hanya mengangguk spontan sambil tersenyum manis saat menatapi si Livy yang kebingungan

"Bentar ... aku jeda dulu ya ,
ada yang datang soalnya "
Naomi meletakkan hpnya begitu mendengar suara bel pintu

"Prince u apaan sih ? "
Livy terdengar protes

"Lah kan memang begitu sesuai dengan skenario yang kita ciptakan kemarin biar konsisten dong Liv "

"Tapi kan cuma buat bertiga sama Zara loh kata u sebelumnya ? "

"Tambah satu lagi gpp kali ya ? "
Prince menatapnya penuh harap

"Korban keberapa lagi yang ini ?
jujur i ga nyangka kalo u bakal bertindak seburuk ini sih Prince "
Livy menatapnya tidak percaya

"Naomi itu bestienya aku Livy "

"Akrab gitu ya ngobrolnya ?
u pikir i bakal percaya ? "
Livy terdengar sarkastik

"Perlu aku buktiin ya ? "

"Hmmh ... nantang nih ceritanya ? "
Livy mendadak excited

Prince mengisyaratkan untuk berhenti bicara saat menyadari bahwa panggilan itu sudah terhubung kembali

"Sorry ya ... barusan grab nganterin orderan aku soalnya "
Naomi menunjukkkan boxs makanan yang dibawanya

"Apaan tu ? "
Prince terdengar kepo

"Makan malem "

"Program diet ya ? "

"Biasalah ... biar langsing "
Naomi mengulum senyumnya

"Btw berat kamu naik ya ? "

"Satu kg doang ... kelihatan ya ? "

"Mesti nge-gym loh jangan lupa "

"Iya deh si paling bawel "

Livy hendak beranjak bangun karena merasa terabaikan ,
tapi Prince menahan lengannya

"Aku pernah cerita kan tentang cewek eksentrik yang lagi satu project sama aku sebelumnya ? "

"Hmmh ... kenapa ? "
Naomi masih menyimak

"Ini dia loh orangnya ...
partner yang lagi satu project sama aku Livy renata "

"Terus ? "

"She's not my girlfriend "
Prince terdengar santai

" ... "
Naomi mulai bingung harus bereaksi seperti apa

"Kita ga pacaran ,
Prince bercanda doang tadi "
Livy mencoba memperjelas pernyataan dari si Prince

"Oke "
Naomi mengangguk dua kali

"Naomi "
Prince tiba² memanggilnya

"Kenapa ? "

"Aku pengen curhat deh "

"Hmmh ... boleh "

"Tapi jangan disini ,
kamar Livy soalnya !
ntar aku telfon lagi ya "

"Oke "

Panggilan pun diakhiri ...
Prince bergegas menyusuli si Livy yang sudah pergi meninggalkannya sejak dialog terakhir yang dia lontarkan pada Naomi

"Liv "

"Hmmh "
Livy menjawab dari dalam kamar mandi yang pintunya sengaja dibiarkan terbuka

"Kamu ga lagi cemburu kan ? "

"Ya ga lah ngapain gilak !
i lagi bilas maskernya kali ,
jangan ke ge-er an deh u ! "
Livy mengeringkan wajahnya dengan handuk

"Oh ... syukurlah kalo begitu "

"U ngapain berdiri di situ ?
mau ngantri pake toilet ? "

"Ga ... aku mau pamit aja kok ,
good night ya Liv "

"Good night too "

Merekapun berpisah







He's my prince ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang