Pukul 12.00 siang ,
Livy masih berada di kamarnya Prince karena ac-nya lagi di perbaiki dan kebetulan di luar juga lagi rame karena para kru sedang memasang banyak kamera baru
"Livy coba kamu duduk aja deh ,
ngintip mulu dari tadi ngapain sih ga capek ya emang ? "
Prince menatapnya heran
"I kepo woi !
pengen tau aja letak pasti kameranya dimana gitu loh "
"Btw jadi banyak gitu ya kameranya ,
24/7 lagi tanpa jadwal pasti "
"Berasa ngelive ga sih Prince ? "
"Tapi kan emang begitu konsepnya ,
meskipun agak terbebani ya udahlah orang sejak awal tujuan kita juga demi konten kan ? "
"Gegara Nopek sih ,
lupa matiin kamera jadinya kerecord deh scene dramatisnya kita berdua pas di sofa "
Livy menghela nafas frustasi
"Jujur aku juga ga nyangka kalo ternyata bang Radith lebih suka scene yang begituan ternyata "
"Tuh kan i bilang juga apa !
yang romantis itu selalu lebih baik dan ga ngebosenin Prince "
"Terus kita bakal gimana ntar ?
karena bakal direcord mesti akting sepanjang waktu dong ya ? "
"I mah enjoy aja sih ...
tergantung situasi kali ya ?
pointnya u cuma perlu ikutin alur aja biar bisa dapet chemistrynya lah "
"Aku bisa sih "
Prince mengangguk setuju
"Ya udah beres ! "
Livy tersenyum puas
"Aku boleh tidur aja ga sih ?
kebetulan kan lagi ga ada kegiatan nih gabut banget kan Liv ? "
"Jangan dong Prince !
ntar i ga ada temen dong jadinya "
"Tidur bareng aja kenapa ? "
"Ga mau ... i ga ngantuk "
"Tapi kan aku lagi sakit - "
Prince berhenti berbicara karena si Livy tiba² mendekat dan menyentuh pipinya tanpa izin
"Ga hangat lagi tau !
Fixs udah sembuh sih u "
"Eh ... cepet juga ya ? "
Prince mengambil termometer untuk memastikan suhu tubuhnya
"Siapa dulu dong dokternya ?
Livy renata woi ... si happy virus yang selalu ceria gitu loh "
Livy terdengar sombong
"Thank you ya Liv "
Prince tersenyum manis sekali
"Oh my god ...
Prince u sadar ga sih kalo senyum lo itu bener² killer ?
jadi iri deh i "
"Kok bisa ? "
"Soalnya i ga punya dimple ,
meskipun senyum i lumayan manis tetep aja masih kalah kalo ngebandinginnya sama punya u "
"Ada loh itu ... kecil doang tapi "
Prince mencoba menggodanya
"Ga terlalu kelihatan tapi "
"Dagu kamu juga cantik kok Liv ,
kayak ... cewek banget gitu "
"Sebutannya tirus Prince ! "
"Hmmh ... tirus kayak barbie "
"Barbie asia iya kan ?
soalnya body i kan masih kurang langsing sih untuk ukuran eropa "
"Begini malah lebih cantik Liv "
Prince memperhatikan dari ujung kepala hingga kaki
"Lebih sexy kan ya ? "
"Tipikial yang cowok² suka sih "
"Termasuk u ? "
Livy terdengar kepo
"Masa aku harus jawab Liv ?
pertanyaannya terlalu sensitif dan terkesan mesum ga sih ? "
"Emang iya ?
padahal temen² cowok i biasa aja sih kalo lagi bahas hal beginian "
"Mungkin karena aku cowok baik² kali ya jadinya beda "
"Temen i juga baik kali kok u ngejudge gitu sih Prince ? "
"Sorry ya Liv ...
aku sempat lupa kalo kamu lagi pms jadinya sensitif gitu "
Prince kembali tersenyum
"Untung ganteng !
jadi auto adem gitu loh "
"Sekarang giliran kamu yang tanggung jawab ya Liv "
"For what ? "
"Karena ga dibolehin tidur tadi ,
jadi gabut loh akunya "
Prince berkomentar
"Ya udah aku temenin deh "
Livy kini duduk tepat disampingnya Prince yang sedang berbaring
"Mau ngapain ? "
"Ngapain ya ?i bingung nih "
"Jangan aneh² please "
"Ya ga mungkin lah gilak u ! "
KAMU SEDANG MEMBACA
He's my prince ( End )
RomanceMengisahkan tentang duo remaja yang sedang menikmati masa muda mereka dengan berbagai macam perasaan di dalamnya of course ... dipertemukan untuk saling jatuh cinta namun enggan terikat oleh status . Enjoyin aja alurnya oke ? Livy dan Prince yang di...
