28. He's my Prince

316 28 3
                                    

Prince pun kembali melanjutkan obrolannya dengan si Naomi setelah tiba di kamarnya

"Mau curhat apa ?
aku kepo banget loh ini "
Naomi terdengar bersemangat

"Tadi kan aku ke mall- "

"Sama ... Livy ? "

"Iya "

"Ngapain aja ? "

"Kita makan ...
terus main ke timezone juga "

"Seru dong ? "

"Iya ... lumayan lah ,
berasa healing karena selama di villa kan ga bisa kemana² gitu "

"Bareng terus dong kalian ? "

"Iya dong kan harus ngonten "

"Btw aku boleh nanya ga ? "

"Apa ? "

"Gimana sih konsep syutingnya ?
katanya ga ada naskah spesifik selain harus menyesuaikan beberapa tema dasar aja ya ? "

"Tau darimana Naomi ?
ada yang bocorin ya pasti ?
perasaan aku ga pernah bilang karena takut spoiler loh "

"Ada deh ...
someone terpercaya yang bisa aku jadiin narasumber lah intinya "

"Siapa sih ? aku jadi kepo deh ! "

"Awas ... jangan macem² loh Prince selama disana !
kerja yang bener jangan aneh² oke "

"So pasti lah ...
lagian aku juga ga janji bakal nurutin perkataan kamu loh ya "
Prince terdengar angkuh

"Mau aku aduin ke mami kamu ? "

"Jangan dong !
lagian aku juga ga lagi berbuat salah iya kan ? "

"Biarin aja ...
biar diomelin semaleman sampe kupingnya panas hehe "
Naomi mencoba menggodanya

"Gini yak kalo punya temen lama ?
terlalu saling kenal sampe ga bisa berkutik pas bahas fakta "
Prince menghela nafas frustasi

"Jadi kenapa Livy nya ? "
Naomi mencoba mengubah topik agar kembali ke awal

"Kok tiba² bahas Livy sih ? "
Prince menatapnya heran

"Kan kamu katanya mau curhat tadi"

"Iya tapi kan bukan dia orang yang mau aku bahas tadinya "

"Masa sih Prince ?
ada siapa lagi emangnya ? "

"Zara "

"What ... Zara ? "

"Kita ga sengaja ketemu di mall "

"So ... what happened ?
kamu ga sampai dtampar ataupun dihujat kan Prince ? "
Naomi terdengar khawatir

"Harusnya sih begitu ...
tapi Zara sama sekali ga melakukan hal² buruk meskipun aku juga 100 % yakin kalo dia pasti kesal banget sih setelah dighosting sama aku "
Prince mencoba menggambarkan kembali kronologi lengkapnya

"Kamu sih ...
brengsek banget jadi cowok mentang² handsome aja "
Naomi terdengar sarkastik

"Oke ... aku ga bakal menyangkal kalo tindakan aku emang buruk ,
tapi kan begini lebih baik daripada harus buat Zara terjebak sama orang yang salah kan Naomi ? "

"Aku ga pernah bilang kamu salah loh Prince ? "

"Zara itu terlalu baik ...
makanya aku insecure dan merasa  ga cukup pantes karena ga bisa menjadi yang terbaik buat dia "

"Yakin bukan karena kamu takut sama papinya tuh ? "

"Bukan takut ... lebih tepatnya aku respect aja setelah ketemu langsung dan ngertiin posisinya "

"Terus ? udah kamu kelarin semuanya sama si Zara kan ? "

"Kebetulan tadi si Livy cukup membantu dengan akting profesionalnya nya sebagai pacar barunya aku "
Prince mencoba menjelaskan lebih rinci pada si Naomi

"Kok bisa ? "

"Ya ... tiba² aja ,
terjadi gitu aja tanpa bermaksud apapun sejak awal "

"Kata siapa ?
bukannya dengan begitu malah jadi makin rumit dan memperbesar masalahnya ya Prince ? "

"Seharusnya sih ga ...
soalnya Livy juga udah setuju bersedia bantuin akunya kok "

"Masa sih ?
bukan karena terpaksa kan ya ? "

"Ga Naomi ...
kebetulan Livy itu emang baik orangnya makanya aku berani buat minta tolong ke dianya "

"Serius baik ? "

"Ya iya lah masa bohong ! "

"Kali aja dia sok baik doang biar bisa modus ke kamu iya kan ? "

"Naomi stop !
aku ngerti kamu begini sebagai teman baik tapi please ...
jangan ngatain Livy oke ? "

"Loh kok sensitif gitu sih ?
enjoy aja kali lagian separah apa sih perkataan aku barusan ?
masih wajar lah dalam perbestian "
Naomi mencoba membela diri

"Meskipun tingkatannya beda ,
Naomi you is my bestfriend but ...
Livy juga udah termasuk dalam kategori teman sih dan kalo perlu aku juga bisa lebih memperjelas posisinya lagi biar rinci "

"Huu ... bucin !
belom juga jadi real boyfriend "
Naomi terdengar mengejek

"Apaan sih ?
jangan cemburu gitu dong "
Prince balik menggodanya

"Btw Livy itu kayak apa sih orangnya ?aku jadi penasaran deh "

"Happy virus sih katanya "
Prince tersenyum manis saat menggambarkan Livy dalam bayangannya

"Kok katanya sih ?
kata kamu dong ? "

"Lucu ... ceria ...
kadang juga nyebelin sih ,
positif vibe gitu lah orangnya "

"Complete dong ,
paket lengkap begitu gimana ga baper coba iya kan ? "

"Ga lah ... ga baper aku ...
ga suka juga sih "
Prince menggeleng perlahan

"Are you sure ? "

"Naomi stop !
bercandanya lebay tau "

"Oke "
Naomi mengulum senyumnya

"Udahan aja kali ya ngobrolnya ?
ngantuk sih mau tidur dulu deh "

"Ya udah ... good night ,
ditunggu ya kabar selanjutnya "

"Kabar apa lagi kan udah kelar loh curhatnya tadi ? "
Prince menatapnya bingung

"Kabarin kalo udah lebih dekat sama si Livy oke ? "
Naomi tersenyum lebar

"Udah ah ... bye "

Prince pun mengakhiri panggilannya lalu memejamkan matanya yang sudah terasa berat karena terlalu mengantuk






He's my prince ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang