18. He's my prince

307 29 0
                                    

Nopek yang baru tiba itu pun melirik sekitaran ruangan yang terlihat sepi

"Mas prince ! Livy !
pada kemana yo ? "

Nopek kini berdiri tepat di pintu kamarnya Prince ... dimana terdengar suara berisik seperti telah terjadi kegaduhan didalam sana

"Mas Prince ! "
Nopek menggedor perlahan dengan perasaan ragu

                            ***
"Kayaknya i denger suara Nopek deh Prince "

"Oh ya ? "
Prince mengecilkan volume hp nya

"Coba u cek dulu deh "

"Oke ... tungguin ya "

Prince pun segera keluar dari kamarnya untuk memastikan pendengaran Livy barusan

"Mas Nopek ? "
Prince menatapnya kaget begitu pintu itu terbuka

"Hayo ... pada ngapain itu ? "
Nopek mencoba menggodanya

"Nonton sama Livy "

"Yang bener ?
kok berisik gitu loh tapi "

"Prince ! "
Livy setengah berteriak memanggilnya

"Saya tungguin di dapur yo ,
sekalian mau nyiapin ini "
Nopek pun berpamitan sebelum beranjak pergi dari sana

"Oke ... ntar aku sama Livy nyusul "

Prince pun kembali masuk untuk menemui si Livy

"Kok u lama ? "

"Mas Nopeknya udah balik Liv ,
keluar dulu yuk "

"Bawa starbucks ga ? "

Prince hanya mengangguk sementara si Livy yang bersemangat segera turun dari ranjang dan bergegas keluar untuk menghampiri si Nopek

"Pek "

"Ini ... pesanannya tadi ,
bener kan Livy ? "
Nopek memberikan 2 cup minuman yang dibelinya tadi pada si Livy

"Iya bener ... thank you ya Pek "
Livy pun langsung menyeruput minumannya itu tanpa ragu

Nopek hanya menggeleng perlahan setelah menyaksikan tingkahnya si Livy yang sungguh diluar dugaan

"Kok ga dingin Pek ? "

"Lah kan ga pake es toh ! "

"What ? kok bisa ? "

"Mami kamu suruh minum yang anget² kan Liv ?
makanya tadi aku chat mas Nopek biar pesannya jangan pake es lah "
Prince tiba² muncul dan membantu menjelaskan kronologinya

"Iya sih tapi kan ga gini juga woi ,
rasanya jadi kurang enak gitu kalo ga ada sensasi dinginnya "
Livy terus berkomentar

"Sini aku angetin bentar "
Prince mengambil cup yang dipegangi si Livy tanpa izin

"Prince u ngapain sih ?
udah kek mami i aja sumpah "

"Selama kita disini biar aku aja yang gantiin tugas mami kamu ya Liv "
Prince terdengar tegas

"Ga ah ... i ga mau nurut "
Livy menggeleng spontan

"Mas Nopek "

"Iyo mas Prince "

"Tolong siapin buburnya Livy ya "

"Siap mas Prince "

Nopek pun membawa semangkok bubur hangat dan menaruhnya tepat di hadapannya si Livy

"I ga mau makan "
Livy mulai ngambek

"Kamu belum makan malam loh ! "
Prince mencoba mengingatkan

"Udah dibilangin i ga laper "

"Perlu aku suapin ? "
Prince berdiri tepat dihadapannya

"Pek minta starbucks i tadi dong "
Livy yang merasa terintimidasi itupun mencoba mengabaikan Prince dengan menatapi si Nopek

"Dimakan dulu yo buburnya tapi "
Nopek mencoba bernegoisasi

"Kok u jadi ikut²an Prince sih Pek ? "
Livy terdengar kesal

"Menurut aku yo perkataan mas Prince emang ada benernya Livy ,
kamu kan lagi ga fit ya jadi harus makan lah biar cepat pulih "

"Setengahnya aja deh ... oke ?
habis makan baru lanjut minum starbucksnya ya Livy "
Prince terdengar lembut kali ini

"Pake es ya tapi ? "
Livy masih belum menyerah

"Oke "

"Yeay "
Livy tersenyum puas

"Mas Nopek tolong awasin bayiknya dulu ya please "

"Siap mas Prince "
Nopek pun kini duduk tepat di depannya si Livy

"Enak aja u ngatain i bayik !
orang udah gede kok ini "

"Ssstt ... udah jangan rewel lagi ya bayiknya aku "

"Sejak kapan i jadi bayik woi ? "

"Karena kamu manja makanya aku anggap bayik deh "

"Ga ... btw i ga ngerasa tuh "

"Mau makan sendiri apa disuapin ? "
Prince tersenyum manis

"Sendiri lah !
siapa juga yang mau disuapin u "
Livy menjulurkan lidahnya sekilas

"Dilihat dari tingkahnya ...
kayaknya si Livy udah ga sakit lagi sih iya kan mas Nopek ? "

"Jadi gimana plan kita tadi ?
gilirannya Livy yang nyuci piring iya kan mas Prince ? "
Nopek ikutan nimbrung

"Btw cucian tadi pagi juga masih numpuk ya mas Nopek ? "

"Hmmh ... soalnya kan belum sempat diberesin yo tadi "

"Uhuk ... uhuk "
Livy mencoba berakting

"Kenapa Livy ? "
Nopek mencoba mengikuti alurnya

"Btw thank you udah dibeliin bubur ...
i makan deh soalnya kepala i masih rada pusing jadinya butuh asupan tenaga sih ini kayaknya "
Livy terdengar lemes

"Jadi belum sembuh ya Liv ? "
Prince menatapnya intens kali ini

"Thank you karena udah perhatian ,
sama i yang lagi sakit dan
sorry juga karena i udah ngerepotin "
Livy tersenyum tipis sebelum mencicipi buburnya

"Enak ga Livy ? "
Nopek menatapnya penasaran

"Mau cobain Pek ? "

"Btw aku beli 3 sih tadi "

"Banyak amat ? "

"Satu buat mas Prince ,
satunya lagi buat saya "

"Loh kalian makan ini juga ?
tapi kan lagi ga sakit emang enak ?"

"Lah sejak kapan bubur jadi makanan khusus orang sakit yo ? "

"Emang bukan ya ?
setahu i bubur itu buat sarapan dan ga pernah dijadiin menu dinner "

"Jarang sih kasusnya Livy ...
cuma ya ga ada larangan juga bagi yang lagi pengen toh "

"Hmmh ... gitu "

Livy pun hanya menggangguk setuju dan mulai menikmati makanannya sambil mendengar celotehannya si Nopek

"Livy ... Livy "
Prince bergumam pelan sambil memperhatikannya dari jauh ,
tanpa menyadari bahwa entah sudah berapa kali dirinya tersenyum hari ini

He's my prince ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang