21. He's my prince

341 35 3
                                    

Nopek setengah berlari saat menghampiri si Livy yang sedang berjongkok membelakanginya

"Livy ... kamu kenapa toh ? "

"Tangan i licin tadi ...
habis pegang butter soalnya "
Livy mengambil frying pan yang jatuh tergeletak di lantai

"Tak kirain kamu kenapa² loh ,
udah sini aku aja yang beresin Livy "
Nopek pun mengambil alih posisinya tadi dan mulai membersihkan tumpahan mentega ,selai ,keju dll

"Sorry ya Pek jadi berantakan gini !
btw i baru pertama kali sih buat roti bakar pake frying pan "
Livy merasa sedikit bersalah

"Mestinya aku jangan percaya pas kamu bilang bisa sih tadinya "
Nopek tersenyum tipis sambil menatapnya tidak percaya

"Soalnya kan ga ada toaster Pek "
Livy mencoba beralasan

"Yo wes lah ...
terus rotinya gimana ? jadi ? "

"Ini ... agak gosong sih tampilannya "
Livy memamerkan kinerjanya

"Bilangin ke mas Prince ya Livy ,
kalo ga suka jangan dimakan "

"Iya ... aku bawa ke kamar sekarang "

Livy pun membawa roti bakarnya beserta segelas susu hangat

                             ***
"Prince ? "
Livy menghentikan langkahnya setelah melihat pintu kamarnya yang terbuka lebar

"Hmmh "
Prince terdengar serak

"Suara u lucu sih Prince sumpah "
Livy gagal menahan tawanya

"Suara aku habis ini "
Prince menyentuh lehernya

"Sejak kapan u pindah kesininya ?
dibantuin Nopek ya tadi ? "
Livy pun kini duduk di tepi ranjang yang sempat dia jadikan sebagai tempat untuk tidur semalam

"Sendirian ... tadinya aku sempat kaget berkat kegaduhan yang kamu buat selama di dapur "
Prince menatapnya fokus

"Kok u bisa tau ?
hayoo ... u mergokin i ya tadi ? "
Livy terdengar menyebalkan

"Aku khawatir aja ...
takutnya kamu kena cipratan api atau apa gitu yang berbahaya "

"Aciyee ... Prince "
Livy semakin menjadi²

"Apaan sih Liv ?
btw kan bahaya ya kalo sampai terjadi kebakaran atau apapun itu
jadi wajar aja dong kalo aku panik .
Jangan ge-er deh please ! "

"Hmmh ... iya koko "
Livy terdengar sedikit manja sambil berekspresi sok cute

"Sejak kapan aku jadi kokonya kamu ya Liv ? "

"Lah kan u yang nawarin kemarin ? "

"Kata kamu ga mau loh ya ? "
Prince mencoba mengingatkan

"Kebetulan kan i anak tunggal nih ya jadi keseringan sendiri gitu ,
dan setelah i pikir² lagi ga ada ruginya juga sih menerima tawaran sebagai seorang adik "
Livy tersenyum lebar

"Bisa secepet itu ya berubah pikirannya Liv ? "
Prince menatapnya heran

"Masih berlaku kan Prince ? "
Livy terdengar serius kali ini

"Ga lah ... udah expired ! "
Prince setengah berbisik

"Omdo sih u Prince "

"Apaan tuh ? "

"Omong doang sumpah !
masih lamaan expired yakult dah "
Livy mulai kesal

"Kamu kenapa sih ?
badmood mulu padahal sebelumnya ceria terus deh Liv "

"Pms "

"Serius ? "

"Makanya tadi i nerobos masuk padahal u nya masih tidur .
Soalnya di kamar u kan ga ada pembalut ya Prince "

"Hmmh "
Prince meresponnya singkat

"Oh iya ... cobain deh ,
kata Nopek kalo u ga suka jangan dimakan Prince "
Livy menyuapkan sepotong roti yang dibawanya tadi

"Thank you "
Prince mengunyah perlahan

"Enak kan ?
meskipun tampilannya begini rasanya lumayan sih menurut i "
Livy mengambil sepotong lagi untuknya

"Kelewat renyah ga sih ?
tapi masih bisa dinikmati lah "
Prince berkomentar

"I bilangin Nopek u ya ? "
Livy terdengar jahil

"Ga usah akting Livy !
aku tau kok ini buatan kamu "
Prince tersenyum tipis

"Makan aja deh please ...
i udah susah² loh buatinnya ini .
Kasihan si Nopek udah sibuk beresin sisa kerjaan i tadi ,
masa iya u mau tambahin kerjaan baru kan ga etis aja woi "
Livy menatapnya penuh harap

"Ya udah sini "

"Nah ... gitu dong "
Livy tersenyum puas

"Btw aku auto ga berselera sih habis lihat bentuk anehnya ini "
Prince meletakkannya kembali

"Golden brown gitu ya ? "

"Gosong Liv ! "
Prince memperbaiki kalimatnya

"Kan biar keren aja woi ! "

"Suapin dong Liv "

"Btw u manja ya kalo lagi sakit ?
sama deh ... i juga tau "

"Gini amat ya jadi superhero ?
selain harus kuat fisik butuh mental lebih juga loh ternyata "
Prince bergumam pelan sebelum Livy menyuapkan roti tadi padanya

"Nih ... susunya diminum dong "

Livy tersenyum puas karena si Prince akhirnya mau menurut

"Oke ... udah habis ,
sekarang waktunya minum obat "

"Akting lagi nih ? "
Prince menatapnya penasaran

"Ssstt ... i lagi jadi dokter sekarang "
Livy memberikan sebuah pil

"Thank you bu dokter "
Prince tersenyum manis sambil mencoba bermain peran

"Cepat pulih ya "
Livy menepuk pundaknya pelan

"Liv "
Prince terdengar serius

"Apa ? "

"Jangan lupa sisiran "
Prince mencoba mengingatkan

"Astaga ... i lupa woi ,
pinjem hairdryer ya Prince "

Livy pun pergi ke meja rias untuk mengeringkan rambutnya sementara si Prince hanya mengamatinya dari kejauhan

"Livy ... Livy ... "

Prince hanya tersenyum manis saat menyadari situasi dejavu berulang yang terus dialaminya berkat kehadiran seorang Livy Renata






He's my prince ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang