32. He's my Prince

267 25 4
                                    

Setelah selesai membereskan semuanya Prince pun menghampiri si Livy yang terlihat sedang sibuk membongkar pouch make-up nya di meja ruang tengah

"Ngapain Liv ? "

"Lipstick i kemana ya ?
kok tiba² hilang "
Livy terdengar serius

"Lah itu ...
lipstick semua bukan sih ? "
Prince memperhatikan beberapa produk yang tergeletak di sofa

"Bukan yang ini tapi !
warnanya kan beda sama yang i lagi pengen pake sekarang Prince "

"Oh ya ?
btw yang ini juga cantik kok Liv "
Prince membuka tutupnya untuk mengkonfirmasi warnanya

"Terlalu cerah ...
ga matching ntar sama baju i "

"Pakenya tipis aja ga usah menor ,
sini coba aku yang olesin deh "

"Jangan belepotan please "
Livy mencoba mengingatkan sembari membuka bibirnya sedikit

"Nah ... segini aja cukup "
Prince mengoles beberapa titik lalu mengusapnya dengan lembut

"Kok pake jari sih ? "
Livy menatapnya heran

"Ya kan biar rata aja Liv ,
lagian kelingking doang kok ini ...
ga kotor juga kali "

"Tapi kan di bibir loh Prince !
u bikin i kaget aja sumpah "

"Kenapa mesti kaget ?
belum juga pake bibir ...
bisa histeris kali ya "
Prince mencoba menggodanya

"U kira i cewek apaan ? "
Livy tersenyum sarkastik

"Galak banget sih Liv "
Prince mengerutkan keningnya

"Sengaja ... biar u segan ! "
Livy meraih cermin disampingnya

"Beneran cantik kan Liv ? "
Prince menatapnya penasaran

"Okelah ... hasil karya u cukup setara lah sama stylist i biasanya "

"Aku buatin alis juga mau Liv ? "
Prince terdengar bersemangat

"Of course no ! "

"Why not ?
katanya kamu suka sama hasil make-up aku barusan "

"Ga mau ... ntar ga simetris lagi "
Livy menggeleng spontan

"Eyeliner ? "

"Ga ! "

Prince masih fokus mengamati si Livy yang sedang menyelesaikan proses make-up nya

"Prince "

"Hmmh "

"Udah simetris ga coba u lihat ? "

"Alis ya ? "

"Eyeliner juga ... gimana ? "

Prince mendekatkan jaraknya tanpa sadar agar bisa melihat lebih jelas .
Namun Livy tiba² menyemprot wajahnya dengan face mist

"Kena juga kan u "
Livy tertawa puas setelah mencoba mengerjainya

"Livy kok jahil banget sih ? "
Prince mengambil beberapa helai tisu lalu mengusap wajahnya

"Can i do your make up Prince ? "

"As who ? "

"Oppa² korea maybe "

"Emang bisa ? "

"Harusnya sih bisa "
Livy menarik lengannya Prince agar duduk di sampingnya

"Aku belum bilang oke loh ya "
Prince sedikit berkomentar namun tetap menuruti perintahnya Livy

"Itu barusan "

"Kapan ? ga ada tuh "

"Ssstt ... dari gesture u aja udah nurut itu artinya udah oke lah "

"Up to you lah ,
lagian aku ga berharap banyak kok "
Prince hanya pasrah saat Livy mulai mengaplikasikan berbagai macam produk di wajah polosnya

"Biar ga GBW aja lah Prince ,
u tau ga kepanjangannya apa ? "

"Gabut Banget Woi "

"Bener banget ...
itu artinya u udah nontonin vlog i dong Prince "

"Lucu soalnya "

"Persis kayak di real life ga ? "

"Hmmh ... beda tipis lah "

"Emang iya ? "

"Kalo menurut aku sih begitu ,
tapi kan penilaian setiap orang bisa berbeda dan belum tentu sama "

"Tapi i happy virus kan ? "

"Hmmh "
Prince menggangguk perlahan sambil menatap Livy yang sudah terdengar percaya diri itu

"Btw u bisa pantun ga ? "

"Apaan tu ? "

"Contohnya gini nih ,
ada semut ada gula
ada Prince ada Livy "

"Itu bukannya gombal ya ? "
Prince hanya mentapnya heran

"Kayaknya peribahasa deh !
Oh iya gini nih Prince ...
i udah inget sekarang ,
ntar u bilang cakep ya pas i udah selesai ngomong "

"Maksudnya ? "

"Hari ini ketemu Gabriel Prince "

"Cakep "

"Ya emang cakep hehe "
Livy tiba² mengakak sendiri

"Freak banget ga sih ? "
Prince baru berkomentar setelah berhasil menahan tawanya

"Udah ketawain aja gpp !
sumpah kelihatan bego sih i "

"Menghibur sih Liv "
Prince tertawa lepas kali ini

"Sentuhan terakhir ... Liptint "

"Mesti sama ya warnanya Liv ? "

"Bagus loh ... peach² gitu ,
u ga mau samaan sama i nih ? "

"Takut dikira habis ciuman ntar "
Prince tersenyum lebar setelah berhasil membuat Livy tersipu

"Mesum parah sih u ! "
Livy menutupi pipinya yang pasti sudah merah merona karena sempat membayangkan hal sekonyol itu barusan

"Kayak u ga aja Liv ,
udah salting gitu lagi "

"Prince jangan rese gitu please !
sumpah i jadi malu sendiri kan "
Livy kembali berfokus mengoleskan liptint itu di bibirnya si Prince

"Aku mau ngaca dong "

"Jangan ! "

"Kenapa ? "

"Udah ganteng kok Prince "

"Ada yang salah nih pasti ,
aku jadi curiga deh Liv "

"Ga ada apa² ... aman kok "
Livy terlihat sedikit gugup saat Prince menggunakan kamera hpnya untuk berkaca

"Oh my god Livy !
cerah banget ini warnanya "

"Sini i bantuin "
Livy menggunakan sehelai tisu basah untuk mengusapnya

"Lah jadi basah dong Liv ? "

"Kalo tisu kering lebih susah lagi ngehapusnya Prince "

Prince mendadak blank ketika Livy tiba² meniup pelan bibirnya .
Beberapa detik berlalu dalam keheningan karena keduanya tak lagi saling bicara

"Foto yuk ? "
Livy yang terlihat lebih santai mencoba memulai percakapan sambil mengeluarkan hpnya

"Oke "

"Ekspresinya gimana nih ? "

"Bebas ... aku ngikut aja "

"Merem dulu terus full senyum "

"Gimana jepretnya itu ? "
Prince menatapnya bingung

"Maksud i boomerang Prince ,
emang i belum kasih tau ya ?
berarti baru muncul di bayangan i doang ternyata ... lupa bilang deh "

Prince hanya mengangguk berulang kali mencoba menikmati tawa recehnya si Livy yang cukup random menurutnya


He's my prince ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang