38. He's my prince

257 25 14
                                    

Di tempat parkir ,
Nichol sempat menawarkan untuk ikut ke mobilnya namun ditolak karena menurut Prince jauh lebih baik bagi Livy jika ikut dengannya saja agar tidak perlu merepotkan Nichol yang arah tujuannya memang berlawanan dengan villa tujuan mereka demi menghemat waktu karena selain sudah cukup larut sebenarnya Nichol juga pasti lelah kalo harus bolak-balik .

"Udah pamitannya ? "
Prince langsung berkomentar begitu Livy sudah masuk dan menutup pintu mobilnya

"Udah ... let's go home !
kenapa malah bengong u ? "
Livy mengerutkan keningnya setelah menyadari tatapan Prince yang masih berfokus padanya

"Seatbeltnya ga mau dipake ? "
Prince menaikkan sebelah alisnya

"Oh iya ... lupa i "
Livy mencoba menarik seatbeltnya yang sedikit macet dan sulit terbuka

"Sini ... aku pakein "

Prince perlahan mendekat namun si Livy mencoba menghentikannya

"Bentar ... i coba lagi deh ,
jangan dibiasain begitu ntar i nya makin manja lagi "

Livy kembali berfokus pada
seatbeltnya yang bertingkah

"Susah ya ? aku bantuin deh Liv "

Prince mengabaikan jaraknya dan kembali mendekat tanpa menunggu persetujuan dari Livy

" ... "
Livy spontan menggeleng ke arah samping demi menghindari rambutnya si Prince yang hampir menyentuh wajahnya

"Udah "
Prince pun kembali duduk setelah menyelasaikan misinya

"Oke ... thank u "
Livy yang salting mencoba mengalihkan arah pandangnya agar tidak berpapasan dengan tatapannya Prince yang entah kenapa terasa sedang mengamatinya saat ini

"Livy kenapa sih ? "
Prince memutuskan untuk bertanya karena terlalu penasaran atas perubahan sikapnya

"Gpp ... capek aja pengen cepet pulang terus tidur "
Livy mencoba beralasan

"Salting lagi ... iya ? "

"Ya ga lah gilak u ! "
Livy berusaha menyangkalnya

"Terus kenapa ga mau lihat aku ? "
Prince terdengar serius kali ini

"Begini maksudnya ?
udah puas kan sekarang "
Livy malah menatap hidungnya Prince demi meghindari eye contact

Prince memajukan sedikit wajahnya sementara si Livy mendadak mundur dan membuat Prince semakin curiga padanya

"Tuh kan aneh banget ?
apa aku ada salah ngomong sesuatu sampai buat kamu jadi ga nyaman begitu ya ? "
Prince menatapnya penuh selidik

"Apaan sih ga jelas banget tau ! "
Livy tersenyum sarkastik

"Ada apa sih ini ?
ngomong dong please "
Prince mencoba bersabar untuk menghadapi Livy yang moodyan

"Ga ada apa² loh Prince "

"Aku ga bakal nyalain mesin sampai kamu ngejelasin masalahnya "

"Terus ngapain tadi u bilang mau nganterin i pulangnya ? "

"Oh jadi kamu marah sama aku ?
karena udah nghalangin kalian buat pulang bareng begitu ? "
Prince mencoba berasumsi

"Ya ga gitu juga lah Prince !
btw kok malah jadi u yang sensi ? "

"Gimana aku ga sensi kalo kamunya sengaja bertingkah begini Liv ? "

"Siapa yang bertingkah orang i biasa aja dari tadi "

Livy terlihat kaget saat Prince tiba² menyentuh rambutnya

"Cuma mau rapiin doang Liv ,
messy banget kelihatannya "
Prince mencoba menjelaskan tindakkannya barusan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman

He's my prince ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang