chapter 6

7.6K 1.1K 30
                                    

disclaimer: 

ide cerita diambil dari writing prompt. jadi dulu aku ikut writing fess, di situ sistemnnya pembaca/penulis submit prompt (ide) yang mereka mau baca terus penulis lain pilih prompt yang mau ditulis. Aku pilih prompt yang isinya kira-kira gini: kisah cinderella, tapi pemeran utamanya di saudara tiri.

So, tolong hentikan ya menyebut drama-drama lain di cerita ini, padahal aku sendiri nggak tahu ceritanya kayak gimana.

.

.

.

(timeline-nya saat Candy masih sebal-sebalnya sama Navy)

.

Guru mata pelajaran Bahasa Inggris terlambat datang . Akibatnya, kelas yang sudah riuh selayaknya pasar, berubah menjadi semacam arena tawuran.

Bahkan ketika aku menyisipkan earphone ke telinga dan menyetel musik dengan volume keras, itu tidak mampu menghalau keberisikan yang mengisi setiap penjuru kelas. Usahaku justru menambah kebisingan yang sudah ada. Kumatikan musik, kepalaku mulai sakit.

"Lo udah liat belum? Kak Navy update IG tadi malem dan gumush baget doooonggg!!!"

Suara anak bernama Deera di kelasku adalah salah satu yang bisa paling jelas kutangkap, selain karena jarak tempat duduk kami yang cukup dekat, juga karena suaranya yang seperti tertelan speaker.

"Yang mana si?" Poppy menyambar.

"Ituuu yang pake kaos putih, terus keliatan lesung pipinya. Gila gemes banget pengen bawa pulang! Mleyot gue disenyumin pake lesung pipi gitu!"

"Ih, lo Deer," anak berkacamata bernama Selin menoyornya. "Pas liat Kak Navy mleyot, pas liat Kak Nino mleyot, pas liat kak Pandawa mleyot. Apa sih yang lo nggak mleyot?!"

Tadinya, aku akan mengabaikan obrolan mereka. Tetapi nama terakhir yang disebutka membuat tanganku yang mencoret asal di bagian belakang buku menjadi terhenti. Telingaku coba menangkap lebih banyak pembicaraan.

"Pas liat Echan mah enggak."

"Itu artinya jodoh."

"AMIT AMIT JABANG POHON!!!"

Di tegah kekacauan itu, Poppy tampak membuka ponselnya. Wajahnya langsung semringah seketika.

"Eh iya gue baru liat! Cakep banget Kak Navy!!!"

"Bisa nggak sih kita nggak ngomongin manusia dajj─ maksud gue Kak Navy terus?" Cewek dengan rambut pendek sebahu, Candy, melerai. "Gue perhatiin ampe juling nggak ada cakep-cakepnya, tuh. Cakepan Kak Aksal kemana-mana!"

"Candy sebentar, deh." Deera menangkup pipi cewek itu, lalu sebelah tangannya menbuka mata Candy lebar-lebar hingga cewek itu berusaha membebaskan diri. "Lo sakit mata atau apa sih? Yang spek dewa gitu lo bilang nggak cakep! Lah, modelan gue apa dong?!"

"Kita mah bukan jelek lagi. Tapi remaja keriput ya nggak, Can?" Selin tertawa. "Eh tapi kalau ditanya siapa paling cakep sih gue masih ngefans berat sama Kak Pandawa. Apa ya, gantengnya dia itu anteng, terus vibesnya kayak cool banget."

"Setuju sih. Tapi di hati gue tetep Kak Aksal seorang!" Candy mengangguk-angguk.

"Kalau gitu gue pegang Kak Nino!" Poppy menimpali.

"Gue Langit nih?" Cewek paling tinggi dan sedikit tomboy yang sedari tadi diam ikut berseloroh.

"Kaga! Lu mah milik Jeje seorang!"

Prince Effect [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang