45

1.5K 189 16
                                    

Nara mengernyitkan dahi nya bingung saat haruto memberhentikan Motornya tepat disebuah parkiran gedung.

Ia turun dari motor diiringi dengan Haruto yang melepaskan helm dikepalanya.

"Mampir ke apartemen aku dulu yaa abis itu aku janji langsung anterin kamu pulang"

Nara kaget, sesaat kemudian ia menatap haruto dengan jengkel, harusnya haruto bilang dulu dari awal kalo mau ngajakin dia ke apartemen nya.

Kalo gini jadi nya Nara kan merasa kek diculik.

"Sebentar aja tapi yaa, takutnya aku dicariin sama bunda" Ucap Nara.

Ada rasa takut didalam hati Nara, bukan takut karna ketahuan bunda tapi takut di unboxing lagi sama haruto kek beberapa tahun yang lalu. Dulu juga awalnya Si Haruto ngajakin Nara mampir ke Rumah nya eh tau tau nya ada niatan yang ga bener.

"Iya" jawab haruto seraya turun dari motornya lalu menggandeng Tangan Nara menuju lobi.

Tak butuh waktu yang lama akhirnya keduanya sampai di depan pintu apartemen milik sang empu yang sedari tadi menggenggam erat tangan Nara.

Haruto segera menekan tombol pin untuk membuka pintu apartemen nya. Dan setelah terbuka ia menggiring Nara masuk ke dalamnya.

Nara menatap kagum pada isi ruangan apartemen haruto.

Ruangan itu rapi dan bersih.

Ditambah nuansa black and silver mampu memberi kesan minimalis pada ruangan itu.

Cukup tercengang Nara memandanginya hingga membuat Haruto terkekeh melihat nya.

"Raa kamu duduk dulu, aku mau ke dapur buatin minuman" Ucap Haruto.

Tersadar, Nara pun menengok ke haruto lalu mengangguk pelan sambil duduk di sofa.

Nara membalikkan badannya menatap Haruto yang kini berjalan ke arah dapur.

Sampai dimana haruto membuat minuman untuknya pun Nara tak ada niatan buat mengalihkan pandangannya.

Ruangan apartemen haruto itu kek ga ada pembatas dinding antara ruang tamu sama dapur jadi kegiatan apa aja  bisa kelihatan dari ruang tamu atau sebalik nya, paham ga sii kalian?:')

"Tenang aja ga aku rancunin kok" sarkas haruto membuat Nara langsung mengalihkan pandangannya.

Hanya sebuah cola cola yang Haruto tuangkan ke dalam cangkir karna memang ga ada minuman lain selain cola cola sama air putih.

Setelah menuangkan minuman haruto beralih ke kulkas mengambil beberapa snack di dalamnya.

"Kamu disini tinggal sendirian?" Tanya Nara.

"Iya, awalnya bibi pengen ikut tinggal disini, katanya mau nemenin aku sekalian biar ada yang ngurusin tapi aku nya ga mau ngerepotin dia terus jadinya aku suruh aja dia buat tetap tinggal dijepang"

Nara mengangguk faham. Tak heran jika bibinya pengen ikut menemani haruto karna memang dari usia 15 tahun  haruto dirawat sama bibinya mengingat ibu nya meninggal karna kecelakaan dan ayahnya yang sekarang punya keluarga baru, Ayahnya sempat meminta bahkan memaksa haruto buat tinggal bersamanya namun haruto menolak dan lebih memilih tinggal bersama bibi nya, adik dari ibu nya.

Namun bukan berarti ayah haruto melepas tanggung jawab nya sebagai orang tua.

Malah setiap bulan Ayah haruto selalu mentransfer uang dalam jumlah banyak ke rekening haruto maupan rekening bibinya, katanya buat kebutuhan haruto.

Dan sejak Haruto memilih Tinggal bersama bibinya, haruto di bopong ke jepang karna Suami dari bibi nya ada pekerjaan disana dan rencana nya cuma sebentar namun ternyata masalah yang tidak diinginkan muncul membuat haruto harus tinggal lebih lama disana.

Nikah Muda ; Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang