Sudah hampir 1 jam Nara menelungkup kan wajahnya di atas meja.
Setelah kejadian tadi Nara ga berhenti menangis sambil menatap cincin yang ada di samping kepalanya.
Cincin itu masih belum Nara pasang di jari manisnya.
Ia masih bingung.
Hati dan pikiran nya sekarang ini sangat bertolak belakang.
Hatinya memilih Jaemin sedangkan pikirannya memilih haruto.
Sulit bagi Nara untuk mengambil keputusan.
Nara mengetuk ngetuk meja dengan jari telunjuknya
"Jaemin,haruto,jaemin,haruto" berkali kali Nara menyebutkan dua nama yang sekarang ini harus ia pilih.
▫️▫️▫️▫️▫️
"Lagi war ya sama Nara?" Tanya Mark yang entah sejak kapan sudah berada disamping Jaemin.Jaemin cuma diam ga berniat ingin membalas pertanyaan dari mark, ia sekarang sedang sibuk bergelut dengan pikirannya. Buktinya aja dari tadi Jaemin cuma diam duduk disofa sambil memejamkan matanya ga niat juga ikut main ps sama yan lain.
"Kek nya lo harus buntingin adek gue deh Jaem" tiba tiba Renjun datang dengan setoples kerupuk unyil ditangannya.
Mendengar hal berbau ngewe lantas Jeno mempause game nya membuat Haechan yang jadi lawan mainnya langsung melotot.
"Anjing ngapa di pause curang nih" Ucap Haechan tak terima game nya di pause oleh Jeno padahal dikit lagi dia hampir memenangkan permainan itu.
"Bentar cuk!"
Jeno membalikkan badannya ke belakang tepatnya ke arah Jaemin.
"Gue ada nii koleksi bokep terbaru, diliat aja dulu tutorial nya, masalah praktek nya belakangan kalo lagi sange langsung coblos"
Semua menatap ke arah Jeno. Fokus dengan apa yang diucapkan oleh Jeno
Seperti ibu ibu rumah tangga yang sedang mendengarkan sales mempromosikan barang dagangannya."Ide bagus tuh Jaem, ternyata otak kotor jeno berguna juga" celetuk Renjun
Jeno mendengus kasar seraya memutarkan bola matanya
"Iya deh si yang paling suci"
Kembali menutup Mata, Jaemin kini hanya bisa menghembuskan nafasnya, ia bingung apakah cara yang diajukkan oleh teman temannya ini bisa membuat Nara tetap berada disampingnya?
Dan satu hal lagi bagaimana bisa Jaemin membuat Nara hamil disaat mereka berdua masih sama sama berstatus murid.
Jika itu terjadi kemungkinan besar pihak sekolah tidak segan-segan mengeluarkan mereka berdua.
"Kenapa? Orang ketiga ya?" Tanya Mark mewakili yang lain nya. Mereka terkecuali Renjun masih belum tahu menahu jika Permasalahan Jaemin dengan Nara Berkaitan dengan Masa lalu Nara.
"Gue balik aja deh ya" Pamit Jaemin seraya mengambil kunci motornya di atas Meja.
Tak ada yang merespon ucapan Jaemin, mereka hanya memandangi Punggungnya lalu melirik ke arah satu sama lain.
Pandangan Mark kini beralih ke Renjun yang masih melihat ke arah Jaemin.
Ia menyenggol lengan Renjun lalu mengangkat Alisnya seperti mengatakan "kenapa?"
Namun Renjun hanya mengedikkan bahu nya, mungkin Renjun tak seharusnya menceritakan permasalahan Jaemin dengan Nara ke yang lain.
"Yok lanjut"
Tepukan keras mendarat di lengan Jeno, siapa lagi kalo bukan Haechan pelakunya.
Jeno menatap kesal sebelum melanjutkan permainan nya dengan lawan mainnya, Haechan, Sang empu yang baru saja memukul Lengan nya tadi.
Hampir 1 jam sudah berlalu.
Jaemin mengetuk pintu dengan nafas yang berat.
Niat nya ia tidak ingin pulang dan menginap dirumah Jeno untuk menenangkan sejenak pikirannya Namun bukannya tenang Jaemin malah diserbu berbagai pertanyaan dari teman temannya yang membuat kepalanya bertambah pusing, akhirnya ia memutuskan buat pulang kerumah.
Sudah berkali kali Jaemin mengetuk pintu namun tak ada juga yang membukakan pintu untuk nya.
Apa jangan jangan Nara pergi? Pikir Jaemin.
Tangan nya terulur membuka kenop pintu dan ternyata pintu tidak terkunci.
Dahi nya mengerut, ia langsung menerobos masuk ke dalam rumah.
Tepat di depan sofa ruang Tamu langkah Jaemin terhenti.Mata nya kini menatap ke arah Nara yang sedang menundukkan kepalanya diatas meja dengan lengan sebagai bantalannya.
Seperti nya Nara sedang tertidur.
Dengan langkah kecil Jaemin mendekati Nara.
"Raa" Panggil Jaemin lembut.
Tangannya terangkat buat ngusap puncuk rambut wanita yang ada dihadapannya ini, bukan bermaksud untuk menganggu tidurnya hanya saja Jaemin ingin menyuruh Nara buat tidur di kasur supaya nanti badannya tidak sakit sakit.
"Raa bangun dulu tidurnya dikasur aja biar badan lo ga sakitan" Ucap Jaemin lagi.
Mata Nara perlahan terbuka, Dan pertama yang ia lihat adalah Wajah Jaemin yang sangat dekat dengan nya.
Nara menenggak badannya sebelum akhirnya memeluk Jaemin.
"Maaf"
"Gue Janji ga akan pernah ketemu haruto lagi, gue bakal tinggalin dia"
Jaemin terdiam, ia masih memikirkan apa Nara serius dengan ucapan nya atau jangan jangan ia sedang mengigau?
"Gue lebih milih lo Jaem" lirih Nara yang masih bisa didengar oleh Jaemin.
Pelukkan itu semakin erat hingga Jaemin merasakan baju nya yang kini sudah basah.
Ingat dengan cincin yang ia letakan di atas meja, Jaemin pun melepaskan pelukannya dan menatap Jari manis Nara yang ternyata cincin itu sudah dipasang sendiri olehnya sebagai pilihan untuk nya. Kembali ke haruto atau tetap bersama Jaemin.
Dan ya, Nara memasang cincin pernikahan nya itu, dalam artian bahwa ia benar benar serius untuk fokus ke Jaemin dan meninggalkan haruto seperti janji yang ia katakan barusan ke Jaemin.
Senyuman terukir di sudut bibir Jaemin.
Memutuskan pulang kerumah ternyata bukan hal buruk bagi Jaemin, malah sebaliknya pikiran dan hatinya kini benar benar sudah tenang.
Tbc.
Udah lama banget ga update😭
Semoga kalian masih ingat sama alur ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda ; Na Jaemin
Fiksi PenggemarKalo nikahnya sama Cowo Kalem sih Gue gapapa, Lah ini Gue dinikahin sama Cowo setengah Monyed, Gimana mau tenang coba hidup gue •Na Jaemin •Nara