[04]

8.2K 695 23
                                    

 ˚  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. ˚  

* *     ⊹ ˚ .   .

⊹ · ✧    * *

.    ⊹   ✵  🕊

* .  ·

.     *

.

Becky terlihat tidak tenang, ia terus melihat ke arah pintu masuk kelas. Becky bahkan tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan di depan.

Ia sedang memikirkan kenapa Freen tidak kembali ke kelas, ia merasa tidak tenang karena Freen belum juga kembali.

Becky berpikir mungkin saja Freen pergi bersama lelaki tadi, atau mereka berdua memang berpacaran tetapi sedang backstreet.

Becky langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat, dia sendiri tidak tau apa yang salah dengan dirinya. Kenapa bayangkan Freen selalu terlintas di pikirannya.

Padahal dia bukan orang yang mudah baper, terbukti di sekolahnya dulu banyak yang mengejarnya tetapi dia tidak merasakan perasaan yang seperti ini.

Ruby daritadi memperhatikan sikap Becky, ia jadi merasa bersalah karena berbicara kalau Freen menyukai Becky. Ruby takut Becky jadi kepedean dan akhirnya suka sama Freen.

Setelah hampir mengajar selama dua jam, akhirnya terdengar suara bel. Bu Eni mengakhiri pelajarannya dan berjalan keluar dari kelas.

Ruby yang melihat gurunya sudah keluar itu langsung berdiri dan duduk disamping Becky, ia menatap Becky dengan serius.

"Beck lu kenapa daritadi keliatan gak fokus gitu?"

"Gue juga gatau, kenapa pikiran gue isinya Freen terus"
Keluh Becky, ia mengusap wajahnya dengan kasar.

"Jangan bilang lu suka Freen!"
Pekik Ruby.

"Gue gatau Ruby."
Ucap Becky dengan lesu.

"Lu liat kan di meja Freen ada cokelat? Dan coklat itu dari pria yang bernama Heng tadi."
Tutur Ruby semakin membuat Becky bingung.

"Terus ?"
Becky bertanya dengan bingung.

"Heng yang sudah lama mengejar Freen saja tidak bisa meluluhkannya, apalagi lu yang baru."
Jelas Ruby kepada Becky, ia hanya tidak mau Becky sakit hati.

"Gue mau ke toilet."
Ucap Becky lalu berdiri meninggalkan Ruby.

Sedangkan Ruby hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Becky, ia jadi bingung harus menasehati Becky dengan cara apa.

Perihal Kita (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang