[13]

7.6K 715 29
                                    

 ˚  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


. ˚  

* *     ⊹ ˚ .   .

⊹ · ✧    * *

.    ⊹   ✵  🕊

* .  ·

.     *

.

Becky sedang menyuapi Freen bubur yang diberikan oleh perawat tadi. "Sekali lagi ya." Bujuk Becky karena Freen berkata sudah kenyang.

Freen terpaksa memakan bubur tersebut, setelah itu ia menerima air yang Becky berikan. Ia meminumnya sambil melihat Becky yang sedang merapikan bekas ia makan tadi.

"Kamu gapapa bolos?"
Tanya Freen yang baru sadar Becky menggunakan pakaian sekolah mereka.

"Kalau aku sekolah siapa yang ngurus kamu?"
Ucap Becky sambil duduk di kursi samping brankar Freen.

"Tapi kamu bisa dimarahin karna bolos."
Jawab Freen, ia tidak ingin Becky di omelin.

"Gak bakal honey."
Kata Becky karena orangtuanya pasti tidak akan marah.

"Orangtua kamu mana?"
Tanya Becky karena daritadi ia tidak melihat orangtuanya Freen datang.

Freen hanya diam ketika Becky bertanya tentang orangtuanya, ia bingung harus menjawab seperti apa sehingga Freen hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Mereka sibuk ya?"
Tanya Becky lagi karena tak kunjung dapat jawaban.

Freen mendongakkan kepalanya dan menatap Becky. "Gausah bahas mereka." Jawab Freen dengan dingin.

Becky mengangguk pelan, mungkin ia emang harus mencari tahunya sendiri nanti. Becky memperhatikan Freen yang sedaritadi diam karena Becky bertanya tentang orangtuanya.

"Cita-cita kamu apa?"
Tanya Becky berusaha memecahkan keheningan yang ada.

"Terus hidup."
Jawaban Freen membuat Becky bingung.

"Kalau aku sih mau jadi designer."
Becky memberitahukan cita-citanya tersebut kepada Freen.

Becky masih bingung dengan jawaban Freen tadi, ia ingin bertanya lebih lanjut tetapi ia yakin Freen akan marah dan tidak suka dengan pertanyaan tersebut.

"Kamu mau istirahat?"
Becky bertanya lagi, karena sudah waktunya Freen berisitirahat.

Freen hanya mengangguk, Becky langsung membantu Freen untuk tiduran. Ia mengelus kepala Freen dan membiarkan Freen tidur. Sedangkan Freen merasakan matanya semakin berat terlebih karena perlakuan Becky terhadapnya.

Beberapa saat kemudian akhirnya Freen tertidur, Becky berhenti mengelus kepala Freen dan berdiri dari dudukannya. Ia melangkah keluar dari ruangan Freen untuk menghubungi Ruby dan meminta Ruby membawakan tasnya sepulang sekolah nanti.

Perihal Kita (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang