Dibalik sikap dinginnya seorang Freen Sarocha tersimpan sejuta luka yang ia sembunyikan. Selalu lari dari masalah dan menolak setiap ada orang yang ingin masuk kedalam kehidupannya. Sampai suatu hari ia bertemu dengan seorang murid baru yang tidak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. ˚
* * ⊹ ˚ . .
⊹ · ✧ * *
. ⊹ ✵ 🕊
* . ·
. *
.
Saat terburu-buru melangkah mencari ruangan dokter Julia, Darwin tidak sengaja menabrak seseorang sehingga ia harus meminta maaf.
"Maaf saya buru-buru." Ucap Darwin sambil melihat orang itu.
"Gapapa." Balas orang itu dengan melihat Darwin. "Loh Darwin? Apa kabar?" Tanya orang itu ketika melihat seseorang yang ia kenali.
"James? Aku baik, bagaimana dengan kamu?"
"Seperti yang kamu lihat. Oh iya kamu sedang apa disini?" Tanya James dengan bingung, karena setaunya Darwin merupakan seorang CEO yang sangat sibuk.
"Putriku masuk rumah sakit." Jawab Darwin dengan sendu.
"Semoga cepat sembuh."
"Kamu sendiri ngapain disini?" Tanya Darwin kepada temannya itu.
"Pacar anakku sakit, jadi kami menemaninya." Jawab James.
Darwin dan James merupakan seorang teman dekat, mereka dulu berada di kampus yang sama. Sedangkan kedua istri mereka hanya diam melihat suami mereka yang sedang reuni itu.
"Mas ayo kita harus temui dokter." Cetus Anita yang daritadi diam itu.
"Oh iya. Kami duluan ya." Pamit Darwin kepada James.
"Iya kami juga mau pulang." Jawab James, ia memang berniat pulang sadaritadi tetapi tidak jadi karena bertemu temannya itu.
Setelah mengatakan itu mereka akhirnya berpisah, Darwin dan Anita melanjutkan langkahnya menuju ruangan dokter Julia, sedangkan James dan Olive berjalan keluar dari rumah sakit itu.
≫ ──── ≪•◦ ❈ ◦•≫ ──── ≪
Julia sedang duduk termenung diruang kerjanya dengan perasaan khawatir, ia terus memikirkan keadaan Freen dan bagaimana dirinya mendapatkan pendonor dengan cepat.
Hingga suara ketukan pintu membuatnya tersadar dan menoleh ke asal suara itu, ia memberikan perintah untuk orang yang berada diluar agar masuk.
"Masuk."
Terlihatlah sepasang suami istri yang masuk kedalam ruangannya, kedua orang itu mendekati meja Julia dan menatap dokter itu dengan serius.
"Gimana keadaan putri saya?" Tanya Darwin tanpa basa-basi.
