[20]

6.5K 609 34
                                    

 ˚  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. ˚  

* *     ⊹ ˚ .   .

⊹ · ✧    * *

.    ⊹   ✵  🕊

* .  ·

.     *

.

Darwin terlihat kaget ketika temannya itu kembali, ia juga bingung kenapa James terlihat marah kepadanya. Dengan cepat Darwin menarik tangannya yang tadi ditahan oleh pria dihadapannya.

"Ada apa?" Tanya Darwin dengan santai, "apa kamu ada yang tertinggal?" Tanyanya lagi karena tadi James bilang akan pulang.

James menggepalkan tangannya kuat, ia menatap tajam Darwin. "Apa yang kamu lakukan kepada putri saya?" Tanyanya dengan suara tegas.

"Di-dia putri kamu?"
Tanya Darwin dengan terbata-bata, ia sangat kaget mendengarnya.

"Ya. Jangan bilang kamu orangtuanya Freen?"
Ucap James masih menatap Darwin dengan tajam.

"Ja-jadi anak kita berpacaran?"
Tanya Darwin, ia masih belum bisa mencerna situasi yang terjadi.

"Benar, aku awalnya kaget ketika mengetahui pacar putriku adalah seorang wanita. Tetapi setelah berbicara dengannya aku bisa melihat keseriusan di matanya, sehingga aku memberikan mereka restu."
Ucap James.

"Tapi kamu tau kan hubungan mereka belum tentu bisa diterima oleh masyarakat."
Sela Darwin, ia masih memikirkan citranya.

"Kamu lebih mementingkan penilaian orang lain daripada kebahagiaan putrimu sendiri?"
Tanya James kepada Darwin.

"Baiklah aku akan memberikan mereka restu, tetapi kita harus menunggu Freen sadar dulu."
Putus Darwin.

Keluarga Becky yang mendengarnya akhirnya bisa bernafas lega, sekarang mereka hanya perlu menunggu Freen sadar. Darwin dan Anita pamit untuk masuk kedalam melihat keadaan anaknya.

James hanya membalas dengan anggukan kepalanya dan membiarkan temannya itu masuk, setelah kepergian orangtuanya Freen James mendekati putrinya dan tersenyum.

"Kamu sudah mendapatkan restu dari orangtua Freen."
Ucap James kepada putrinya.

Becky tersenyum senang, ia langsung memeluk daddy-nya dan berkata. "Makasih daddy."

≫ ──── ≪•◦ ❈ ◦•≫ ──── ≪

Disinilah Darwin dan Anita berada tepat disamping brankar anaknya, mereka menatap anaknya yang sedang tertidur dengan tenang itu.

Darwin menghembuskan nafasnya dengan pelan, ia merasa bersalah karena terlalu keras terhadap Freen. Sedangkan Anita merasa ia tidak berguna sebagai mamahnya Freen.

Perihal Kita (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang