Dibalik sikap dinginnya seorang Freen Sarocha tersimpan sejuta luka yang ia sembunyikan. Selalu lari dari masalah dan menolak setiap ada orang yang ingin masuk kedalam kehidupannya. Sampai suatu hari ia bertemu dengan seorang murid baru yang tidak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menuju end ya tinggal beberapa part lagi, 100 vote langsung up part selanjutnya.
• • •
Beberapa hari kemudian setelah kejadian penculikan tersebut, sekolah digemparkan dengan kebersamaan antara Freen dan Heng. Banyak murid-murid yang melihat mereka sambil bergosip dengan temannya, mereka tentu saja bingung karena biasanya Freen selalu bersikap dingin kepada Heng.
Freen dan Heng berjalan bersama menuju ke kantin, Rakha dan Dito berada dibelakang mereka untuk mengikuti Heng ke kantin. Tadi Heng bersama kedua temannya itu menuju ke kelas Freen untuk mengajaknya istirahat bersama, Freen awalnya menolak tetapi karena Becky yang memintanya akhirnya Freen setuju.
Sedangkan di ujung kantin terlihat ketiga orang wanita yang sedang makan bersama, tetapi salah satu dari wanita tersebut sibuk mengoceh sejak mereka datang ke kantin dan memesan makanan.
"Ayolah Beck lu gak gila kan ngijinin Freen bersama dengan Heng!" Pekik Ruby tidak terima dengan keputusan temannya.
"Memangnya kenapa?" Tanya Becky dengan santai, ia bahkan mengambil bakso yang tadi ia pesan dan memakannya setelah mengatakan hal tadi.
"Astaga! Lu tau kan Heng itu sangat menyukai Freen!" Jelas Ruby dengan berapi-api.
"Sudah mending kalian makan dulu baru lanjutkan pembahasan kalian tersebut." Potong Irin yang merasa terganggu karena kedua sahabatnya.
Dengan berat hati akhirnya Ruby memilih diam, padahal ia masih tidak mengerti dengan keputusan Becky. Sedangkan Becky diam-diam melihat ke arah meja Freen dan Heng, mereka terlihat makan dengan tenang dan nyaman.
Becky mengerutkan keningnya ketika melihat wanita yang bernama Jaja menghampiri Freen, ia mengenal wanita tersebut karena Freen sempat mengajak mereka untuk makan bersama. Becky menghembuskan nafasnya dengan pelan ketika melihat Freen ikut dengan Jaja keluar dari kantin, ia merasa cemburu melihatnya.
≫ ──── ≪•◦ ❈ ◦•≫ ──── ≪
Disebuah taman belakang sekolah yang cukup sepi terlihat kedua orang wanita yang duduk di kursi taman tersebut, Freen melihat ke arah langit yang berwarna biru sambil menunggu Jaja membuka pembicaraan.
"Lu ada hubungan apa sama Becky?" Tanya Jaja setelah diam beberapa saat untuk menyiapkan dirinya karena takut membuat Freen tersinggung.
Jaja tau Freen itu orang yang seperti apa, Freen selalu menjaga privasinya. Pernah sekali Jaja bertanya tentang keluarga Freen tetapi yang ia dapatkan malah perkataan dingin dan ketus dari Freen sejak saat itulah Jaja jadi berhati-hati setiap bertanya dengan Freen.
Freen melirik Jaja sekilas sebelum akhirnya menjawab pertanyaan dari wanita tersebut, "Gue pacaran sama Becky." Jawab Freen seadanya.
"Se-sejak kapan?" Tanya Jaja dengan terbata-bata karena kaget mendengar ucapan Freen.