[23]

6.2K 593 21
                                    

Beruntung hari ini adalah hari libur sehingga Becky bisa menemani Freen untuk pulang, ia membantu Freen berjalan keluar dari rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beruntung hari ini adalah hari libur sehingga Becky bisa menemani Freen untuk pulang, ia membantu Freen berjalan keluar dari rumah sakit. Setiba nya didalam mobil mereka duduk di belakang sedangkan papahnya Freen yang mengemudi ditemani oleh sang istri disampingnya.

"Kamu mau langsung pulang atau mampir dulu?"
Tanya Darwin sambil melihat melalui cermin yang ada di depan.

"Pulang aja pah, Freen capek."
Ucap Freen dengan lesu karena ia masih belum terlalu memiliki tenaga.

Becky yang peka dengan keadaan Freen itu langsung menyuruhnya untuk tiduran. "Sini sayang tiduran aja." Ucap Becky sambil menepuk pelan pahanya.

Freen mengangguk, ia menidurkan kepalanya dipaha Becky. Elusan Becky di kepalanya membuatnya menjadi mengantuk.

Becky tersenyum melihat Freen yang memejamkan matanya, ia lalu menunduk dan mengecup kening kekasihnya tersebut.

"Uhuk!"
Darwin sengaja pura-pura batuk.

Becky langsung sadar bahwa ia masih bersama dengan orangtuanya Freen, dengan malu-malu akhirnya Becky mengucapkan maaf.

"Maaf om Becky lupa kalau masih ada kalian."

"Kamu pikir mobil bisa jalan sendiri."
Ucap Darwin dengan kesal karena kehadirannya tidak di anggap.

"Sudahlah mas kayak kamu tidak pernah aja merasakan jatuh cinta."
Potong Anita, ia tau perasaan Becky pasti sedang bahagia.

"Tuh om dengerin istrinya."
Jawab Becky dengan santainya.

"Jangan sampai kamu membuat saya menyesal karena memberikan kalian restu." Ancam Darwin yang mampu membuat Becky terdiam.

Becky diam karena takut dengan ancaman papahnya Freen, jika dia tidak merestuinya lagi bagaimana. "Iya maaf om." Ucap Becky dengan sopan.

        ≫ ──── ≪•◦ ❈ ◦•≫ ──── ≪

Di tempat lain terlihat seorang pria yang tengah duduk melamun, sedangkan kedua sahabatnya tengah asik bermain game di ponsel mereka.

Pria itu menghembuskan nafasnya dengan kasar, ia masih ingat dengan jelas perkataan dari papahnya Freen tadi ketika menelpon dirinya.

"Halo Heng. Om minta maaf, sepertinya perjodohan kalian harus dibatalkan."

"Kenapa om?"
Tanya Heng dengan bingung.

"Om tidak bisa memaksakan anak om untuk menerimanya."

Heng menggenggam ponselnya dengan kuat, kenapa disaat dirinya sudah merasa senang tetapi malah dijatuhkan begitu saja oleh papahnya Freen.

Rakha yang baru saja selesai bermain game itu langsung melirik Heng, ia mengerutkan keningnya dan bertanya kepada Heng.

"Lu kenapa?"

Perihal Kita (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang