Dibalik sikap dinginnya seorang Freen Sarocha tersimpan sejuta luka yang ia sembunyikan. Selalu lari dari masalah dan menolak setiap ada orang yang ingin masuk kedalam kehidupannya. Sampai suatu hari ia bertemu dengan seorang murid baru yang tidak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. ˚
* * ⊹ ˚ . .
⊹ · ✧ * *
. ⊹ ✵ 🕊
* . ·
. *
.
sekeras apapun kamu menolak seseorang untuk masuk kedalam hidupmu, kamu pasti membutuhkan seseorang yang tau dan bertahan dengan semua kekuranganmu.
≫ ──── ≪•◦ ❈ ◦•≫ ──── ≪
Tringg tringg
Terdengar bunyi bel istirahat, guru langsung mengakhir pelajarannya dan keluar dari kelas. Setelah itu beberapa murid mulai berhamburan keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perutnya yang lapar
Ruby langsung menghampiri meja Becky dan mengajaknya untuk ke kantin bersama, ia juga masih butuh penjelasan Becky mengapa mereka bisa berangkat bersama tadi pagi. Sedangkan Becky justru berbicara kepada Freen dan mengajaknya ke kantin bersama.
"Freen ayo ke kantin." Ajak Becky dengan sedikit memaksa.
Freen hanya diam ia tidak berniat untuk menerima ajakan Becky, tetapi ketika ia melihat Heng dan teman-temannya ada di depan kelas nya dengan terpaksa akhirnya Freen lebih memilih ikut bersama Becky.
"Yasudah ayo." Balas Freen singkat.
Becky sempat kaget ketika mendengar jawaban Freen begitu juga dengan Ruby dan Irin yang terlihat saling berpandangan memikirkan sesuatu. Mereka akhirnya berjalan keluar kelas dan berpapasan dengan Heng dan kawan-kawannya.
"Freen gue mau bicara sama lu." Ucap Heng menghentikan langkah mereka.
Freen hanya melirik Heng sekilas lalu ia pergi sambil menggenggam tangan Becky, sedangkan Becky terlihat terkejut ketika Freen menggenggam tangannya dan membawanya pergi dari hadapan Heng.
Ruby dan Irin yang tertinggal di belakang langsung menyusul mereka, tetapi sebelum pergi Ruby sempat mengejek Heng terlebih dahulu.
"Kasian yang gak pernah di respon Freen." Ejek Ruby lalu pergi dari sana.
Heng yang mendengarnya langsung mengepalkan tangannya menahan emosi, ia melihat kepergian mereka dengan tatapan yang tajam. Dito yang berada di samping Heng hanya menepuk bahu temannya itu, dan mengajaknya ke kantin.
"Sudahlah kan lu masih bisa temui Freen di kantin." Ucap Dito menenangkan sahabatnya.
"Benar tuh, sekarang mending kita ke kantin aja." Timpal Rakha yang sedaritadi diam.