[09]

7K 640 29
                                    

 ˚  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. ˚  

* *     ⊹ ˚ .   .

⊹ · ✧    * *

.    ⊹   ✵  🕊

* .  ·

.     *

.

"aku menyimpan terlalu banyak rasa sakit sendirian, hingga akhirnya aku tidak bisa menahan semuanya lagi."

≫ ──── ≪•◦ ❈ ◦•≫ ──── ≪

Freen menatap Becky dengan tatapan yang sulit di artikan, Becky sendiri bingung apa yang sedang Freen pikirkan. Becky berusaha menjauhkan tangannya dari wajah Freen tetapi Freen justru menahannya.

"Bel udah bunyi daritadi."
Ucap Becky mengingatkan Freen.

"Lu jomblo kan?"
Tanya Freen tidak memperdulikan ucapan Becky.

"I-iya kenapa?"
Gugup Becky karena kaget dengan pertanyaan Freen barusan.

"Mulai sekarang lu jadi pacar gue, gak ada penolakan!"
Tegas Freen, kemudian melepaskan tangan Becky yang sedaritadi ia tahan.

"I-ini bu-bukan mimpi kan?"
Tanya Becky yang terlihat sangat terkejut, ia bahkan sampai menepuk pelan pipinya sendiri ketika Freen melepaskan tangannya.

Freen hanya diam melihat tindakan Becky, karena merasa jengah Freen akhirnya menatap Becky dengan serius.

"Gue serius."

"Jika seperti itu sih aku gak bakal nolak."
Sahut Becky dengan tersenyum manis sambil menatap Freen.

"Jadi mulai sekarang kita pacaran?"
Tanya Becky memastikan.

Freen hanya mengangguk, ia mengalihkan pandangannya ke arah lain. Freen sendiri tidak tau kenapa ia melakukan ini, tetapi ia hanya mengikuti kata hatinya saja. Sedangkan Becky semakin tersenyum, kemudian langsung memeluk Freen erat.

Freen tersentak kaget tetapi dengan perlahan tangannya mulai bergerak membalas pelukan Becky, beberapa saat kemudian Becky akhirnya melepaskan pelukannya dan menatap Freen.

"Wajah kamu pucat."
Ucap Becky sambil mengelus pipi Freen.

"Ini juga kenapa seperti bekas tamparan ?"
Tanya Becky dengan lembut.

Perihal Kita (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang