[11]

7K 636 27
                                    

 ˚  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. ˚  

* *     ⊹ ˚ .   .

⊹ · ✧    * *

.    ⊹   ✵  🕊

* .  ·

.     *

.

"Bagaimanapun juga mereka tetap orangtua mu, tanpa kalian tau seperti apa luka yang di goreskan mereka kepada anaknya ini."

≫ ──── ≪•◦ ❈ ◦•≫ ──── ≪

Mobil yang Freen kemudikan berhenti tepat di depan rumah Becky, ia melirik Becky sekilas sebelum akhirnya keluar dari mobil dan langsung membukakan Becky pintu.

Becky tersenyum karena perlakuan Freen, ia mengelus pipi Freen dengan lembut dan menatap mata Freen teduh. "Makasih ya honey." Ucap Becky

Freen hanya mengangguk pelan lalu mulai membuang mukanya karena tidak kuat melihat wajah cantik Becky, saat mereka dalam keadaan hening tiba-tiba mommy nya Becky keluar rumah sehingga Becky langsung menarik tangannya karena takut ketahuan.

"Kalian baru pulang ?"
Tanya mommy Becky sambil melihat keduanya.

"Iya mom"

"Itu mobil siapa kok bagus ?"
Mommy Becky terlihat kagum dengan mobil yang Freen pakai.

"Mobil saya tante."
Jawab Freen berusaha sopan di depan camernya.

"Wah.. bukannya kemarin kalian jalan kaki ya?"

"Kemarin mobil saya rusak."
Freen memberikan alasannya padahal ia sengaja tidak membawanya.

"Mau mampir lagi?"

"Gak deh tante, saya harus segera pulang."
Tolak Freen dengan halus.

Becky juga terlihat berusaha membujuk kekasihnya tersebut agar mau ikut mampir tetapi Freen tetap pada pendiriannya hingga akhirnya ia mengijinkan Freen pulang. Freen sempat berpamitan kepada mommy Becky dan langsung pulang menggunakan mobilnya.

"Dia anak yang baik ya"
Ucap mommy Becky sambil melihat mobil Freen mulai menjauh dari rumahnya.

≫ ──── ≪•◦ ❈ ◦•≫ ──── ≪

Jalanan terlihat sangat macet karena sekarang merupakan jam pulang bagi para karyawan, Freen bahkan terjebak macet sudah cukup lama. Ia menoleh ke samping untuk melihat seberapa macetnya diluar sana namun ternyata kemacetan yang terjadi cukup panjang, Freen kemudian menghembuskan nafasnya kasar saking frustasinya dengan kondisi diluar sana.

Perihal Kita (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang