[21]

6.5K 614 28
                                    

 ˚  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. ˚  

* *     ⊹ ˚ .   .

⊹ · ✧    * *

.    ⊹   ✵  🕊

* .  ·

.     *

.

Becky terlihat sedang ketiduran di brankar Freen, ia menjadikan lengannya sebagai tumpuan. Ruangan tersebut sangat sunyi mungkin karena sudah pukul sepuluh malam, sesuai ucapannya tadi bahwa ia akan menemani Freen.

Kedua orangtuanya Freen dan Becky pulang terlebih dahulu, mereka akan kembali besok pagi. Sedangkan Kendra terlihat tidur di depan kursi tunggu, ia disuruh daddy-nya untuk menemani Becky.

Perlahan jari-jari Freen mulai bergerak, ia membuka matanya dengan perlahan sehingga cahaya mulai terlihat. Freen hanya melihat ruangan putih, ia melihat ke sampingnya dan terkejut melihat Becky.

Freen tau kekasihnya itu pasti sangat khawatir kepadanya, ia ingin mengusap kepala Becky tetapi tangannya masih lemas hingga belum bisa ia gerakkan.

Setelah itu Freen hanya menatap langit-langit ruangan tersebut dengan pandangan kosong. Ia pikir lebih baik tidak selamat daripada ia harus dimarahin oleh papahnya nanti, Freen tidak tau apakah dokter Julia sudah memberitahukan keadaannya kepada keluarganya atau tidak, tapi yang Freen tau papahnya tidak peduli dengannya.

Freen juga takut jika papahnya tau bahwa dirinya berpacaran dengan Becky, ia tidak tau akan semarah apa papahnya nanti. Freen memejamkan matanya dengan perlahan, ia terlalu lelah memikirkan semuanya.

Sedangkan Becky bangun dari tidurnya, ia langsung melihat jam yang ada di ruangan itu. Becky melihat wajah Freen dan menggenggam tangan kekasihnya itu.

"Kapan kamu akan bangun?"
Ucap Becky dengan suara lirih.

Freen yang merasakan Becky menggenggam tangannya tersebut langsung membuka matanya dengan perlahan, ia melihat Becky yang sepertinya terkejut karena dirinya sudah sadar.

"Freen? Kamu sudah sadar sayang?"
Tanya Becky dengan cepat.

Freen hanya menganggukkan kepalanya pelan sedangkan Becky langsung berdiri dari duduknya dan mendekati Freen, ia menatap mata kekasihnya itu secara dalam. Freen yang ditatap seperti itu langsung gugup dan mengalihkan pandangannya.

"Aku kangen sama tatapan kamu."
Ucap Becky dengan santainya, ia tidak tau apa yang sedang Freen rasakan.

"Yaudah kamu istirahat dulu ya."

Becky tersenyum sambil mengelus pucuk kepala Freen, ia mengecup keningnya sekilas. Freen memejamkan matanya, ia ingin selalu bersama dengan Becky.

≫ ──── ≪•◦ ❈ ◦•≫ ──── ≪

Perihal Kita (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang