Dibalik sikap dinginnya seorang Freen Sarocha tersimpan sejuta luka yang ia sembunyikan. Selalu lari dari masalah dan menolak setiap ada orang yang ingin masuk kedalam kehidupannya. Sampai suatu hari ia bertemu dengan seorang murid baru yang tidak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Freen terlihat terburu-buru masuk kedalam ruang guru, ia dipanggil oleh pak Jayden tadi. Freen juga tidak tau alasan kenapa guru olahraga tersebut memanggil dirinya, mungkin karena dirinya jarang ikut olahraga.
"Pakaian olahraga kamu ada di loker kan?" Tanya pak Jayden ketika Freen berada didepan mejanya.
"Ada pak emang kenapa?"
"Kamu sudah sembuh kan? Saya hanya perlu mengambil nilai buat olahraga basket." Jelas pak Jayden kepada Freen.
Freen menganggukan kepalanya dan pamit untuk berganti pakaian, ia mengambil pakaian olahraga di lokernya. Beberapa murid sudah mulai pulang sedangkan dirinya saat ini berada di lapangan basket dengan pak Jayden yang berada di pinggir lapangan.
Sedangkan ditempat lain terlihat seorang wanita yang sedang duduk di halte bus, ia terlalu lelah menunggu Freen padahal tadi Freen bilang jika dirinya tidak akan lama. Tetapi Becky sudah menunggu selama 30 menit lebih.
Tidak jauh dari tempat Becky terlihat mobil van berwarna putih, seorang pria yang mengemudikan mobil tersebut menoleh ke samping dan bertanya kepada bosnya.
"Itu kan orangnya bos?" Tanya pria berbadan besar.
"Ya lu berhenti disampingnya nanti biar gue yang bawa dia masuk mobil." Ucap pria satunya yang tidak terlalu besar.
Pria berbadan besar itu langsung menjalankan mobilnya mendekati wanita itu, ia berhenti didepan wanita itu. Becky mengerutkan keningnya bingung karena ada mobil yang berhenti tepat didepannya.
Pria yang bernama Bima itu langsung turun dari mobilnya dan membekap mulut Becky dengan sapu tangan, Becky berusaha memberontak tetapi kesadarannya tiba-tiba mulai menghilangkan.
Setelah memastikan Becky pingsan, Bima langsung membuka pintu mobil belakang dan memasukan Becky. Bima langsung masuk kembali ke kursinya dan menyuruh seseorang berbadan besar itu untuk segera menjalankan mobil pergi karena ia takut jika ada yang melihat aksinya.
≫ ──── ≪•◦ ❈ ◦•≫ ──── ≪
Heng mengucek matanya untuk memastikan bahwa dirinya tidak salah lihat, sedangkan kedua temannya bingung dengan yang Heng lakukan.
"Mata lu kena debu?" Tanya Dito dengan santai.
"Itu Becky bukan sih?" Ucap Heng berusaha menajamkan penglihatannya.
"Ehh Becky diculik itu anjir!!" Pekik Rakha dengan heboh karena melihat pria tersebut memasukkan Becky kedalam mobilnya.
Heng langsung menyalakan mesin motornya, mereka tadi berada tidak jauh dari sekolah. Ia dan kedua temannya berencana untuk nongkrong terlebih dahulu sebelum pulang tetapi rencana mereka gagal.
