💦Salah💦

38.4K 2.7K 332
                                    

Karena subak birthday birthday jadi double up 🍉🍉

_🍉_

Ini pukul dua malam, Haechan terbangun, dia nengok ke sisi kirinya ternyata ga ada Mark di sampingnya.

Dia baikin perasaan dulu terus bangkit dari tidurnya dan jalan ke bawah menuju dapur buat basahin tenggorokannya yang kering.

Berniat ngambil sekaleng soda tapi atensinya teralihkan sama ice cream yang ada di pendingin.

Tangan Haechan tanpa sadar terulur buat ngambil satu yang rasa vanilla dan dibawa ke meja makan.

Ngebuka bungkusnya dan langsung ngelahap buat ngusir dahaganya

'Emmmmm, enak banget kak ice cream nya, makasih yah hehehe'

'Sama-sama, kakak masih punya ice cream yang lebih enak'

'Kamu ga boleh loh kayak gini sama laki-laki lain, apalagi sama Sungchan tuh'

'Emang kenapa?'

'Cuma kakak yang boleh meluk kamu kayak gini'

'Aaaa, kakak sesak'

'Chan bikin bayi yuk?'

'Mark harus ke Canada'

'Yeri itu siapa?'

'Mantannya Mark'

'Tapi Chanie takut kakak diambil Yeri'

'Kakak?'

'Kangen'

'Kakak lebih kangen lagi sampe mau bunuh diri rasanya'

'Awas pak anak kecil !!!'

'Aaakhh!'

Hanya dengungan yang terus menggema di indera pendengaran Haechan, kepalanya sakit kayak mau terbelah dua.

"Sayang kamu kenapa?" Ten yang juga kehausan niatnya mau ambil minum malah menemukan anaknya meremat kepalanya di meja makan dengan mata yang udah basah karena terus menangis.

"Kenapa menangis? Kamu gapapa?" Pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu ditanyakan dengan melihat kondisi Haechan yang menangis artinya dia kenapa-napa tapi yah namanya orang panik.

"Ga tau bun, ga tau.. kepala Haechan sakit" Haechan semakin meremat kepalanya yang sangat nyeri bukan main.

Ten berlari ngambilin Haechan segelas air putih buat Haechan minum agar bisa sedikit lebih tenang.

"Mau ke dokter?" Tanya Ten setelah Haechan meneguk habis air di gelas sampai tandas.

"Ga usah" jawab Haechan yang masih kesakitan tapi terlihat mulai lebih tenang.

Ten ngusap punggung anaknya dan meluk tubuh Haechan yang bergetar karna kembali menangis.

"Haechan salah yah?" Cicit Haechan dalam pelukan hangat bundanya.

POLOS || MARKHYUCK [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang