💦Kembali💦

44.7K 3.1K 450
                                    

Woy?!

Masih ada yang nunggu ga nih?

Vote dan spam komen yah🥰

_*_

"Gue boleh jenguk Echan ga?" Tanya Sungchan ke Mark.

"Boleh" jawab Mark mengizinkan.

"Kalo gitu gue ijin masuk yah?" Ujar Sungchan lagi dan mendapat anggukan dari Mark, Jeno dan Nana segera duduk di tempat Sungchan tadi setelah Sungchan berlalu ke ruang rawat Haechan.

"Mark, lo udah dengar kabar tentang Yeri belum?" Jeno membuka pembicaraan dengan Mark.

"Em" Mark jawab singkat.

"Sadis banget cara matinya aku ngeri" Nana ikut nimbrung.

"Lihat dimana? Di berita di blur" Jeno nengok ke arah pacar nya.

"Di telegram yang, ga di sensor, ih sadis banget sih yang bunuh" Nana bergidik ngeri ngusap-ngusap lengannya kembali meremang ngingat penampakan jasad Yeri yang penuh dengan luka sayatan dan tusukan.

"Mark menurut lo pembunuhnya siapa yah? Siapa yang tega bunuh orang secantik itu?" Nana nanya ke Mark.

"Ga tau, gue ga bisa mikirin hal itu, kepala gue dipenuhi dengan Chanie dan anak gue, bahkan untuk mikirin diri gue sendiri gue ga sempat"

"Sorry Mark" Jeno dan Nana bersamaan minta maaf ke Mark.

_*_

"Chan, lama banget sih kamu istirahat nya" Sungchan duduk di kursi samping kasur tempat Haechan baring, tangan Sungchan terulur buat ngelus tangan Haechan yang terpasang infus, tangan Haechan terlihat bengkak di area jarum infus yang menancap di pembuluh vena Haechan.

Sungchan menghela nafas terus menatap Haechan yang masih setia terpejam, ada selang oksigen yang terpasang di hidung mancung si manis.

"Chan, kamu tau ga aku tuh sayang banget sama kamu sejak.. sejak kapan yah?" Sungchan menggulirkan mata ke langit-langit kamar berusaha mengingat sejak kapan perasaan nya tumbuh kepada Haechan.

Sungchan tertawa mengingat kenangan di masa sekolah bersama Haechan, bagaimana seorang Haechan yang dulunya sangat cerdas tiba-tiba jadi berotak minim, kepolosan Haechan menarik atensi Sungchan ingin terus menjaga dan melindungi pria berkulit tan yang kini terbaring di bangsal rumah sakit.

"Aku mau egois bawa kamu kabur dari Mark hahaha tapi aku sadar aku itu orang jahat" kini Sungchan menunduk.

"Chan aku jahat, aku.. pembunuh" Sungchan mendengus dan tertawa sarkas di akhir ucapannya.

"Tapi aku ga nyesel, salah dia bikin kamu terbaring disini" Sungchan terus menunduk berusaha mengeluarkan semua yang mengganggu pikirannya belakangan ini.

Ingatan Sungchan kembali pada detik-detik Yeri memohon agar dibiarkan hidup, Sungchan terus bercerita pada Haechan yang koma.

"Gue mo-hon akh, biarin gue hidup, ga akan gue ulangi kesalahan gue, tolong" mohon seorang wanita yang lengannya disayat perlahan oleh Sungchan.

"Arghh Tuhan tolong hiks, tolong langsung bunuh gue aja" Yeri terus meraung merasakan perih di setiap sayatan di tubuhnya yang ditaburi garam bubuk oleh Sungchan, Yeri hanya bisa menangis merasakan perih itu karena kedua tangan dan kakinya diikat di sisi ranjang.

POLOS || MARKHYUCK [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang