Sesuai janji Bubu dan Jae, mereka akan kembali berkunjung ke kediaman Jhonny sekalian menjenguk Mark dan Haechan terutama Shaka.
Dan disinilah Bubu Jae, di ruang keluarga bersama Johnny dan juga Ten, mereka lagi serius membicarakan tentang Mark, Haechan dan anak mereka yang menurut Bubu mereka sudah seharusnya tinggal di rumah sendiri.
Awalnya Johnny berat melepaskan anaknya tapi dia akhirnya setuju setelah mendengar penjelasan Bubu bahwa anak-anak mereka sudah saatnya belajar hidup mandiri, belajar mengatur rumah tangga sendiri, belajar menjadi dewasa di kala usia masih belasan tahun, karena ini adalah pilihan mereka, bukankah usia tidak menjamin kedewasaan seseorang tapi pola pikir lah yang menjadi tolak ukur kedewasaan seseorang, usia hanya bilangan untuk mengetahui seberapa tua kamu hidup di dunia.
Dan pola pikir akan terbentuk dari banyak faktor dengan mendapatkan banyak pengalaman seperti kebiasaan keluarga, masalah dan cara kita menyikapi masalah.
Menurut Bubu, tinggal terpisah adalah salah satu cara anak-anak mereka bisa belajar dan merasakan bagaimana menjadi mereka (orang tua).
Ten setuju dengan usul Bubu sedangkan Jae apapun yang dikatakan sang isteri maka dia hanya bisa berkata "iya sayang papi ikut Bubu aja"
Akhirnya keputusan mereka sudah bulat, apalagi Mark dan Haechan sudah punya rumah sendiri kan yang Mark beli secara sepihak pake uang papinya waktu Haechan ulang tahun, katanya sebagai hadiah ulang tahun Haechan, nah sepertinya keisengan Mark berguna sekarang.
Setelah pembicaraan para orang tua selesai, mereka pun menyampaikan niat itu ke yang bersangkutan, Mark dan Haechan.
Mark sih seneng-seneng aja karena dia bisa lebih bebas kalo cuma tinggal berdua sama Haechan.
"Kalo nanti kalian pindah rumah.. kita buat perayaan yah, gimana pih? Sekalian ngerayain kelahiran Shaka, baru sempet, kasian cucuku" ujar Bubu antusias dan cemberut diakhir karena berbagai hal yang mereka alami sampai-sampai membuat perayaan kelahiran Shaka pun belum sempat-sempat.
"Iya sayang papi ikut Bubu aja" jawab Jae, seperti biasa.
"Setuju" John dan Ten jawab mantap bersamaan.
"Gimana sayang?" Tanya Mark ke Haechan yang dari tadi diem aja.
Mark udah nyiapin hati buat denger jawaban Haechan, kalo dilihat dari raut Haechan kayak ga ikhlas pisah sama orang tuanya.
Tapi apapun keputusan Haechan Mark akan berusaha maklum, mungkin belum saatnya keinginan Mark terwujud.
"Aku setuju" jawab Haechan.
Mark yang mendengar isterinya bilang setuju langsung full senyum terus ngeraih tangan isterinya buat digenggam dan dicium.
Ga nyangka banget dia Haechan langsung setuju.
Asal kalian tahu ini salah satu cita-cita Mark si bucin, pengen tinggal berdua aja sama Haechan, eh tapi sekarang jadi tinggal bertiga yah karena sudah ada Shaka.
Mark seneng banget akhirnya itu bisa terwujud "Makasih sayang" ucap Mark ke Haechan setelah ngecup tangannya.
Haechan cuma ngangguk, yah.. meskipun hatinya jedag jedug ngebayangin gimana jadinya kalo cuma tinggal berdua sama Mark, ah Haechan jadi was-was apalagi nginget semalam gimana Mark langsung nimbrung ikut nyusu pas Haechan nyusuin Shaka.
'aish harusnya gue bilang ga setuju aja tadi ih!' rutuknya dalam hati.
Mark beralih ke Bubu nya, meluk Bubu dan berterimakasih, Bubu emang paling tahu yang Mark mau.
"Makasih Bu" ucap Mark meluk Bubu.
"Cieee" itu Jamal, papinya Mark yang paham maksud ucapan terimakasih Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
POLOS || MARKHYUCK [End]
Fanfiction"Echan udah nurutin semua yang kakak bilang sampe bibir Echan SARIAWAN, tapi kok kakak ga sembuh-sembuh sih?" BXB 🔞 M-PREG [Hal negatif dalam cerita ini tidak untuk ditiru] Rank: #1 markhyuck 4/5/22 #1 marklee 13/9/22 ; 26/06/23 19 April 2022 - 24...