CHAPTER 16

6.8K 267 105
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu para warga sekolah telah tiba. Acara pensi tahunan akan kembali diselenggarakan tahun ini. Sudah menjadi kebiasaan dari tahun ketahun selalu mengadakan acara pensi sekolah.

Para pengurus osis pun sudah menyiapkan semuanya dengan baik. Dan kini, Alva sudah mengumpulkan anggotanya di ruang osis.

"Makasih buat kerja keras kalian yang udah mau berpartisipasi dalam proses penyelenggaraan pensi tahun ini. Semoga acaranya lancar dan sukses selalu," ujar Alva memimpin rapat kali ini.

Alva menoleh pada Vella yang hanya diam. "Ada yang mau disampaikan?"

Vella menoleh pada Alva lalu tersenyum seraya menggeleng. "Cukup."

Alva mengangguk. "Gue tutup rapat kali ini, kalian boleh mulai bekerja sesuai tugasnya masing-masing."

Mereka pun mulai berhamburan keluar pintu ruangan.

Tak lama acara pun dimulai dengan kata-kata sambutan dari kepala sekolah dan ketua panitia kepada para tamu undangan yang telah hadir.

Acara tersebut diisi dengan dance modern, tarian dari berbagai daerah, band, dan beberapa hiburan lainnya.

Pertunjukan teater sengaja ditaruh diakhir acara agar para tamu undangan dan para siswa dan siswi penasaran dengan apa yang akan mereka persembahkan pada pensi tahun ini karena memang pada dasarnya, setiap tahunnya acara pensi ini selalu mempersembahkan hal-hal menarik.

Acara demi acara pun berlangsung dengan meriah ditambah banyak yang menyumbang lagu untuk lebih memeriahkan acara, ditengah acara, Alva menaiki panggung sontak saja para murid kaget dan bertanya-tanya, termasuk Vella yang heran dengan Alva yang menaiki panggung.

Kaum hawa berteriak heboh saat Alva masuk dan duduk di kursi pemain piano. Lain dengan Vella yang terkejut melihatnya. Pasalnya, ia tak pernah tahu jika Alva ternyata bisa bermain piano.

Alva tersenyum hangat mampu membuat kaum hawa lagi-lagi memekik heboh. Pasalnya, baru kali ini Alva tersenyum manis seperti itu karena sejak dulu lelaki itu selalu saja memasang raut wajah datar. "Lagu ini gue persembahkan buat orang yang sejak dulu selalu ada di samping gue, dia orang special yang pernah gue temuin," ujarnya dengan mata yang hanya tertuju pada sosok gadis cantik yang kini tengah tersenyum merekah.

Vella menatap Alva dengan tersenyum di ujung lapangan. Kini seluruh pasang mata menatapnya kala merasa pandangan Alva mengarah pada Vella. Mereka menyuruhnya untuk maju ke barisan paling depan stage.

Ia bingung, kakinya mendadak kaku kala semua pasang mata menatapnya. Terlebih lagi mereka menyuruhnya untuk maju ke barisan paling depan.

Mau tak mau ia melangkah secara perlahan untuk maju ke depan. Banyak sekali yang mengabadikan moment itu membuatnya semakin gugup saja. Ia melihat Alva yang tersenyum ke arahnya sambil berbisik kecil.

"For you, Vel," bisiknya kecil sebelum jarinya mulai menari di atas piano dengan lihai mengikuti setiap nada pada piano tersebut. Lelaki itu mulai menyanyikan sebuah lagu dari Bruno Mars - Just The Way You Are mengikuti instrumen lagu dengan sesekali menatap Vella.

Oh, her eyes, her eyes
Make the stars look like they're not shinin'
Her hair, her hair
Falls perfectly without her tryin'
She's so beautiful and I tell her everyday
Yeah, I know, I know
When I compliment her, she won't believe me
And it's so, it's so
Sad to think that she don't see what I see
But every time she asks me, "Do I look okay?"
I say

When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile
The whole world stops and stares for a while
'Cause girl, you're amazing
Just the way you are
Yeah

Her lips, her lips
I could kiss them all day if she'd let me
Her laugh, her laugh
She hates, but I think it's so sexy
She's so beautiful and I tell her everyday
Oh, you know, you know
You know I'd never ask you to change
If perfect's what you're searchin' for, then just stay the same
So don't even bother askin' if you look okay
You know I'll say

When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile
The whole world stops and stares for a while
'Cause girl, you're amazing
Just the way you are

The way you are
The way you are
Girl, you're amazing
Just the way you are

When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile
The whole world stops and stares for a while
'Cause girl, you're amazing
Just the way you are
Yeah

Semua orang memberi tepukan meriah pada Alva. Bahkan, para kaum hawa berteriak histeris setelah Alva menyanyikan lagu yang romantis itu.

Vella menatap Alva yang masih saja tertuju padanya hingga kini pandangan keduanya bertemu. Jantung Vella berdebar tak karuan disepanjang lelaki itu yang menyanyikan lagu romantis itu. Keduanya sama-sama tersenyum merekah seolah menyalurkan betapa bahagianya keduanya.

"Omo! Kalo dipikir-pikir cocok juga, ya mereka."

"Banget! Apalagi Alva romantis banget!"

"Beruntung deh si Vella dapetin Alva!"

"Huuu potek!"

"Ikhlas neng bang!"

"Aaa mau yang kayak Alva!"

"Ketos VS Waketos! Angjaii slingbew!"

"Sungkeman ges!"

Begitulah seruan sebagian murid yang menatap mereka dengan terkagum-kagum. Mereka tak akan pernah melupakan sejarah couple goals ini. Sejarah di mana sang ketua osis dan wakil ketua osis menjadi sepasang kekasih yang begitu mencolok dari sekian banyaknya pasangan sejoli di sekolah tersebut.

Vella yang semula dibully kini didambakan oleh para murid di sekolahnya.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi seorang pria terus memandang Vella dari kejauhan dengan tatapan sendu.

Ternyata rumor Alva dan Vella yang berpacaran itu memang benar adanya. Sepertinya ia benar-benar tidak mempunyai kesempatan untuk mendekati Vella.


TBC

Voment please?

See you next part!

Ketos VS WaketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang